Tribundepok.com – Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Depok bukan hanya menjadi ajang perayaan semata, melainkan juga menjadi momen reflektif dan penuh harapan untuk masa depan kota Depok yang kini sedang bersiap melangkah menuju babak baru. Dengan kepemimpinan Wali Kota Supian Suri dan Wakil Wali Kota Chandra Rahmansyah, masyarakat menyambut peringatan ini dengan semangat baru, menggantungkan harapan besar terhadap kemajuan Kota Depok di berbagai sektor, terutama dalam mengangkat potensi wilayah dan sumber daya manusianya.
Salah satu contoh nyata tentang bagaimana semangat perubahan bisa membawa hasil gemilang adalah sosok Rudi Murodi. Dahulu dikenal sebagai Pimpro Developer, ia memutuskan banting setir dan menekuni dunia wirausaha.
Keputusan besar itu ternyata tak sia-sia. Kini, ia menjadi salah satu pengusaha sukses di bidang pangan dan menjabat sebagai Ketua Asosiasi (As) yang berperan aktif dalam pembangunan daerah.
Cerita Rudi adalah gambaran konkret bahwa potensi sumber daya manusia Depok luar biasa, hanya perlu ruang dan dukungan untuk berkembang.
Tak bisa dipungkiri, pemimpin baru Depok mewarisi sejumlah persoalan krusial dari pemerintahan sebelumnya. Masalah banjir, kemacetan, dan sampah menjadi tiga isu utama yang kerap kali menjadi sorotan tajam dalam forum-forum legislatif.
Hampir seluruh anggota DPRD Depok menaruh perhatian besar pada persoalan ini. Mereka pun berkomitmen mencari solusi terbaik, bahkan jika perlu membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelesaikan “PR” jangka panjang tersebut.
Namun di balik deretan tantangan itu, ada satu aspek yang tidak boleh luput dari perhatian,pengembangan potensi sumber daya manusia dan potensi wilayah.
Fakta di lapangan menunjukkan, masih banyak potensi besar yang belum tergali secara maksimal di Kota Depok. Baik dari sisi ekonomi kreatif, seni budaya, olahraga, hingga kerajinan tangan, banyak talenta lokal yang belum mendapatkan panggung yang layak. Pengrajin bonsai, pembuat kerajinan tangan, pelaku UMKM, dan komunitas seni di berbagai kelurahan masih tersembunyi di balik gemerlap pusat kota.
Begitu pula dengan potensi wilayah. Banyak area yang menyimpan potensi ekonomi maupun wisata, namun belum tersentuh oleh program pembangunan atau promosi yang memadai.
Di sinilah peran strategis para anggota dewan menjadi sangat vital. Tak cukup hanya menyampaikan pokok pikiran dan menyerap aspirasi, mereka juga harus aktif menyebarluaskan informasi dan sosialisasi program-program pemerintah kepada masyarakat, melalui jalur paling dasar seperti RT dan RW.
Pemerataan informasi ini penting agar program pengembangan sumber daya manusia dan wilayah tidak hanya berpusat di area tertentu, tapi menyebar merata di seluruh penjuru kota Depok
Dalam semangat HUT ke-26 ini, pemerintah bersama masyarakat diharapkan mampu memaknai “Depok Lebih Maju” bukan sekadar slogan, tapi sebagai komitmen bersama untuk membangun kota yang berdaya saing.
Kemajuan sebuah kota bukan hanya diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari seberapa besar ruang yang diberikan kepada masyarakat untuk berkembang dan berdaya secara ekonomi, sosial, dan budaya.
Potensi sumber daya manusia dan wilayah adalah “tambang emas” Kota Depok di masa depan. Bila digarap dengan sungguh-sungguh, keduanya bisa menjadi kekuatan ekonomi baru yang tidak kalah penting dari sektor pajak dan retribusi.
Kini harapan itu berada di pundak kepemimpinan baru. Masyarakat menantikan gebrakan dan inovasi dari Supian Suri dan Chandra Rahmansyah untuk membuka ruang, memfasilitasi pelatihan, mempromosikan karya lokal, serta membangun ekosistem yang kondusif bagi tumbuhnya industri kreatif, seni budaya, olahraga, dan kewirausahaan.
Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rudi Murodi, ketika ruang diberikan dan semangat diberi panggung, maka akan lahir lebih banyak Rudi-Rudi lainnya di berbagai penjuru Depok mereka yang siap membawa nama kotanya maju ke tingkat yang lebih tinggi.***
Editor : Joko Warihnyo