tribundepok.com – Hujan besar yang turun hampir setiap hari membuat warga di sekitar kali jantung resah. Pasalnya Kali jantung merupakan satu dari 24 jumlah kali yg terdaftar dalam data geografi karakteristik sungai di kota Depok yang membentang sepanjang hampir 5 km melalui 2 kecamatan yakni Cilodong dan Sukmajaya, yang mengalirkan air dari Setu Bahar ke Setu Pengarengan.
Jika terjadi curah hujan yang deras volume debet airnya sudah tidak tertampung lagi, sehingga menimbulkan permasalah banjir di beberapa wilayah. Warga yang tinggal di sekitar Kali Jantung seringkali jadi pelanggan banjir, bahkan sering terjadi turap yang jebol karena tidak mampu menampung volume air.
” Ada 11 RW di wilayah Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong yang dilalui. Jika curah hujan yang deras dan berkepanjangan, maka tak heran sering terjadi banjir di wilayah tersebut. Ideal lebar sebuah kali 4-5 meter, sedangkan Kondisi Kali Jantung saat ini sudah mengalami penyempitan dan juga pendangkalan, baik akibat seringnya longsor dari tebing yang belum terturap dan tak jarang kontraktor yang mendapat pekerjaan pembuatan turap, sisa matrial yang tudak terpakai juga menimbulkan pendangkalan sehingga perlu dicarikan solisinya, ” ujar H. Zarkasih Hasan, tokoh masyarakat Sukamaju.
Menurutnya ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengantisipasinya
” Kali jantung perlu adanya normalisasi dengan pengerukan, kedua perlu adanya bagian yang diturap dan normalisasi bangunan yang membuat penyempitan lebarnya kali. Untuk itu kami berharap pemerintah Kota Depok depok melalui Dinas PUPR sesegera mungkin melakukan tindakan agar tidak semakin parah kondisi wilayah di Kelurahan Sukamaju,” tambah H. Zarkasih yang juga Ketua Komunitas Peduli Setu Bahar. Cilodong
Pemerintah Kota Depok bukan tidak peduli, sudah beberapa kali dilakukan tindakan penurapan tebing yang longsor di beberapa RW salah satunya juga lewat aspirasi anggota DPRD Depok Ade Firmansyah. Menurut H Zarkasih pihaknya pernah mengajak Ade Firmansyah secara langsung melihat kondisi Kali Jantung khusuanya wilayah RW 22 yang tak jauh dari tempat tinggalnya, sekaligus membicarakan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi banjir di wilayah Sukamaju.
” Saat itu Ade Firmansyah juga menerima masukan dari warga dan berjanji akan mengawal permasalahan ini. Kami juga sudah mengajukan proposal. Jika perlu menggunalan alat berat untuk mempercepat pekerjaan atau perlu mengadakan gotong royong baik warga bersama SDA , kami siap agar saat hujan kami semua tidak kebanjiran lagi,” papar H.Zarkasih.
Permasalahan ini juga mendapat perhatian dari Walikota Depok Mohammad Idris. ” Silakan saja koordinasi dengan Dinas PUPR. Hal ini sudah dalam kajian PUPR, tanyakan saja follow up nya,” ujar Idris .
Saat dikonfirmasi, Citra İndah Yulianty . Kepala Dinas PUPR mengiyakan dan meminta untuk langsung bethububgan dengan korlap alat berat untuk menangani pendangkalan Kali Jantung.
Warga berharap penangannya segera terlaksana, karena kondisi hujan yang turun hampir setiap hari membuat was-was. (d’toro )
