tribundepok.com – Yayasan Harapan Karya Muda Indonesia (HKMİ) dibawah kepemimpinan Muhammad Ihsan SE yang bergerak untuk kepentingan anak-anak disabilitas di Jabodetabek mengambil langkah penting menghindari bullying anak-anak disabilitas dengan melakukan parenting di sekolah -sekolah yang di dalamnya ada siswa inklusi. Salah satu kegiatan dilaksanakan Selasa ( 16/7/24), bertempat di SDN Mekarjaya 11 Depok .
Sejumlah perwakilan HKMİ dibawah komando Anita, salah satu pengurusnya, berupaya mengedukasi orang tua siswa, siswa kelas 1 dan juga guru-gurunya, terkait anak disabilitas, perilaku dan cara menghadapinya. Hadir pula sebagai narasumber Eni Purnawati, konselor dari LK3 Dinas Sosial Kota Depok.
Anita dari HKMİ mengajak sejumlah ortusis dan para siswa yang hadir dalam kegiatan parenting disabilitas tersebut untuk mengenali anak anak disabilitas yang ada di sekeliling dan ketunaannya, lantas bertanya apa yang mereka rasakan saat melihat mereka.
” Jangan melihat mereka dengan rasa kasihan, karena bukan itu yang mereka inginkan. Anak anak disabilitas ini butuh diterima dengan tangan terbuka sebagai teman, disayangi, tidak di bully dan diberi kesempatan untuk berkembang. Mereka juga sama dengan anak anak lainnya punya di balik kekurangannya juga punya kelebihan entah di bidang seni, olah raga atau lainnya,” paparnya. İa pun meminta Iqbal, salah satu anggota HKMİ yang sekolah di SDN Mekarjaya 11 diperlakukan dengan baik oleh teman-temannya.
Hal senada diungkapkan juga oleh Eni Purnawati, salah satu konselor dari LK3, ia memaparkan kondisi dan perilaku anak-anak disabilitas serta perkembangan yang bisa mereka capai.
İa juga mengedukasi mengenai pola asuh dan didik kepada orang tua dan guru agar nantinya bisa mengajarkan juga pada anak didiknya bagaimana berinteraksi dengan siswa/teman teman disabilitasnya agar bisa menerima dan menghargai kehadiran mereka.
Eni juga memotivasi orang tua dan guru anak disabilitas bahwa anak anak ini juga mampu mandiri dan survive meski punya kekurangan. İa menceritakan pengalamannya dengan putra-putranya yang autis namun sekarang sudah sukses bahkan bisa bekerja di luar negeri. Artinya kesempatan yang diberikan, pola asuh serta pola didik yang tepat bisa membuat anak anak disabilitas meraih keberhasilan.
Nana Marlina , kepala Uptd Mekarjaya 11 menyatakan pihak sekolah sangat menghargai kegiatan ini.
” Adalah kewajiban kami untuk mendidik mereka termasuk anak disabilitas yang dititipkan orang tua belajar di sini sebagai siswa inklusi. Bahkan kami juga nantinya diminta mengikuti pelatihan sebagai sekolah inklusi,” jelasnya.
Nana Marlina berharap adanya peran orang tua dan pendidik yang bisa saling bersinergi dalam perkembangan tumbuh kembang anak di rumah dan sekolah .
” Dengan begitu, anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, aman dan sesuai prosedurnya. Karena standar penilaian untuk anak disabilitas tentunya akan berbeda dengan anak yang normal , disesuaikan dengan kondisi ketunaannya,” tambahnya.
Rombongan yang terdiri dari pengurus dan anggota HKMI serta anak anak disabilitas asuhannya ini diterima dengan ramah di SDN Mekarjaya 11. Tak sekedar mendengar pemaparan, anak anak disabilitas ini juga menyanyi dan bersalaman dengan semua siswa baru yang sedang MPLS tersebut. ( ndra )