spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaDepok Hari IniHarumkan Nama UI di Panggung Dunia: Mahasiswa FKM Raih...

Harumkan Nama UI di Panggung Dunia: Mahasiswa FKM Raih Penghargaan Internasional di Thailand

tribundepok.com — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI), kali ini dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), yang berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang internasional bergengsi The 8th Global Public Health Conference (GlobeHeal) 2025, yang digelar di Bangkok, Thailand beberapa pekan lalu

Dua mahasiswa FKM UI, Afandi Setia Apriliyan dan Anisful Lailil Munawaroh, berhasil membawa pulang dua penghargaan prestisius. Afandi, mahasiswa Program Magister Epidemiologi peminatan Field Epidemiology Training Program (FETP), dinobatkan sebagai Best Presenter, sementara Anisful, mahasiswa Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat, meraih gelar Best Social Media Ambassador.

Prestasi ini bukan hanya soal kemenangan pribadi, tetapi juga simbol kemajuan ilmu kesehatan masyarakat Indonesia di panggung global. Tak heran, sorotan pun tertuju pada inovasi dan semangat kolaboratif yang mereka bawa.

Dalam konferensi bertema “Community Engagement and Empowerment,Strengthening Health Promotion Initiatives”, Selasa (22/4/2025) Afandi mempresentasikan riset bertajuk “The First Phase of Developing the Early Warning Alert and Response System (EWARS) Application at Sekarwangi Regional General Hospital, Sukabumi Regency, West Java, Indonesia.”

Riset ini menyoroti pengembangan sistem berbasis web yang mampu mendeteksi potensi wabah penyakit menular secara real-time. EWARS yang dikembangkan dengan pendekatan Agile System Development Life Cycle (SDLC) ini kini telah diimplementasikan di 58 Puskesmas di Jawa Barat.

Sejak peluncurannya pada Februari 2024, lebih dari 6.000 diagnosis potensi wabah berhasil tercatat, dengan pneumonia (2.306 kasus), tifoid (1.881 kasus), dan demam berdarah (955 kasus) sebagai penyakit terbanyak. Sistem ini juga telah mengirimkan 2.439 notifikasi, yang sebagian besar langsung direspons tenaga kesehatan.

Namun, tantangan tak luput dari perhatian Afandi. “Salah satu kendala utama adalah keterlambatan entri data dari rumah sakit, yang rata-rata baru dimasukkan tiga hari setelah pasien keluar,” ungkapnya.

Untuk itu, pengembangan ke depan akan melibatkan integrasi predictive analytics dan audit data berkala demi ketepatan waktu pelaporan.

Berbeda dari Afandi yang fokus pada teknologi, Anisful justru mengangkat isu kesehatan dari sudut yang jarang dibicarakan: tempat kerja para pekerja konstruksi. Melalui riset berjudul “Empowering Construction Workers as Facilitators in HIV-AIDS Prevention: A Workplace Health Initiative”, ia mengangkat potensi tinggi penularan penyakit menular seksual di kalangan pekerja lapangan.

Berbekal pendekatan kuasi-eksperimental, Anisful melatih 30 pekerja konstruksi menjadi fasilitator pencegahan HIV-AIDS. Pelatihan meliputi seminar, diskusi kasus, dan lokakarya berbasis kurikulum Kementerian Ketenagakerjaan. Hasilnya, pelatihan ini terbukti signifikan meningkatkan pemahaman dan kesiapan para pekerja dalam mengimplementasikan strategi pencegahan di tempat kerja.

Tak hanya unggul dalam riset, Anisful juga memikat perhatian juri lewat keterampilannya menyebarkan dampak ilmiah melalui media sosial. Ia menyampaikan bahwa media sosial bukan sekadar alat eksistensi, tetapi juga medium edukasi.

“Yang terpenting bukan jumlah likes, tapi seberapa jauh cerita kita bisa menginspirasi orang lain untuk terlibat dalam gerakan ilmiah dan perubahan sosial,” ujar Anisful.

Prestasi Afandi dan Anisful mendapat apresiasi tinggi dari Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc.

“Kami sangat bangga. Ini bukti bahwa mahasiswa FKM UI memiliki kualitas akademik, semangat inovasi, dan kapasitas global yang mampu menjawab tantangan nyata di dunia kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Ajang GlobeHeal 2025 diikuti ratusan akademisi dan peneliti dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Thailand, India, Ghana, dan tentu saja Indonesia. Di tengah persaingan ketat, dua nama dari Depok berhasil menembus barikade internasional***

Editor : Dian

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com