tribundepok.com – Cibungbulang,Bogor – Perayaan HUT RI ke-78 dilingkungan perumahan Citoh Hill tepatnya di Cluster Chopper, Desa Cibatok Satu, Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat kemarin berlangsung meriah.
Rupanya dibalik kemeriahan pesta hari kemerdekaan RI ke-78 yang sudah lewat meninggalkan pesan negatif, pasalnya panitia adakan rapat pembubaran secara diam-diam, Minggu 10 September 2023.
Lazimnya rapat pembubaran panitia mengundang warga, apalagi dalam kegiatan segala jenis perlombaan melibatkan dana swadaya masyarakat.

Panitia tentunya harus memberikan pertanggungjawabannya baik secara lisan dalam rapat maupun secara tertulis laporan keuangan yang digunakan untuk acara semarakkan HUT RI ke-78.
Joko Warihnyo sebagai warga Cluster Chopper sekaligus yang ikut membantu kontribusi pada acara semarakkan hari kemerdekaan dilingkungannya tidak diundang dalam rapat pembubaran panitia, justru hanya orang-orang tertentu yang diundang.
” Saya kecewa dan miris lihat kelompok panitia,yang tidak menunjukkan kedewasaan dalam berlingkungan.aneh ada rapat saya tidak dapat undangan, justru yang diundang orang-orang tertentu. Panitia tidak transparan dan tidak terbuka, ini membuat banyak kecurigaan padahal segala kegiatan perlombaan dalam rangka semarakkan hari kemerdekaan mengunakan dana swadaya warga besar kecilnya panitia penyelenggara harus buat laporan pertanggungjawaban secara transparan,” Kata Joko Warihnyo yang sudah 3 tahun tinggal di cluster Chopper.
Seharusnya panitia profesional dan dewasa dalam berlingkungan, hormati dan hargailah warga yang sudah memberikan pertisipasi sekecil apapun nilainya dan menjaga hubungan baik demi terciptanya kerukunan sesama warga Chopper bukan sebaliknya membuat blok blok sendiri apalagi mentang-mentang rumahnya sudah lunas sehingga merendahkan warga yang lainnya.
Seharusnya panitia sebelumnya membuat undangan resmi disebar ke warga Chopper, untuk menghadiri acara pembubaran panitia, jika sudah ada undangan resmi warga tidak hadir itu lain persoalannya, tapi hal itu tidak dilakukan oleh panitia wajar kalau banyak menuai kritikan.
Yang lebih miris lagi, ada kabar tidak sedap,ada rumor bagi warga yang masih ngontrak atau masih kredit KPR itu belum bisa dikatakan warga Chopper.
” Saya akan telusuri dari mana sumber omongan itu kebanyakan warga cluster Chopper masih dalam ikatan hutang KPR rumahnya, kok aneh yaa, ada yang bilang warga yang ngontrak itu sama aja tamu sewaktu waktu bisa diusir saya akan kejar siapa orangnya yang mengatakan itu karena hal itu bisa dipolisikan atau dipidanakan,” ujar Joko Warihnyo Wartawan Senior Kota Depok.
” Kata narasi warga yang ngontrak itu tamu, sewaktu-waktu bisa diusir itu harus diusut harus bisa buktikan jika tidak saya akan cari orang yang mengatakan hal itu bisa saya tuntut ke ranah hukum,” tegasnya.
Joko Warihnyo juga mendesak kepada ketua lingkungan Chopper Abah Saeful dan panitia untuk mengelar rapat kembali dengan warga.dan melakukan klarifikasi dengan segala isu kontraproduktif yang bisa membuat gaduh dan permusuhan sesama warga dilingkungan Cluster Chopper.
” Jangan ada kelompok tertentu yang menciptakan peta konflik, karena semua warga punya hak yang sama.mereka bayar uang keamanan dan kebersihan yang jumlah besarannya sama,” ucapnya.
Joko Warihnyo mengajak semua warga Chopper untuk bersama-sama menjaga kerukunan dan merawat hubungan baik, jangan mudah terprovokasi oleh kelompok yang bisa menimbulkan perpecahan.
” Saya orang yang didepan dan siap menghadapi kelompok warga yang mengatakan bahwa warga yang ngotrak atau kredit itu bukan bagian warga chopper, kalau dikatakan ngontrak dia harus bisa buktikan, emang dia siapa? Dia juga buruh kok,kita makan nga minta sama dia? Jangan merasa Chopper punya dia?,” pungkasnya. ( sigit )