tribundepok.com – Lewat perhelatan Gebyar Portadin 2025 yang digelar di Gedung Aneka Bhakti 1, Kementerian Sosial RI, Jakarta Pusat, Kamis (7/8/2025), tampak jelas pemerintah berusaha hadir secara nyata menunjang program-program pemberdayaan disabilitas. Sejujurnya Perkumpulan Orang Tua Anak dengan Disabilitas Indonesia (PORTADIN) tidak bisa bergerak sendirian, begitu pula pemerintah, meski kedua pihak berfokus pada implementasi UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Namun saat ini produk hukum yang bermaksud menjamin agar penyandang disabilitas bisa hidup mandiri, setara, dan bebas dari diskriminasi dalam segala aspek kehidupan belum berjalan sempurna di lapangan . Kondisi di lapangan yang terkait penyandang disabilitas dengan segala permasalahannya benar-benar di pahami oleh Portadin, namun hanya dengan kemitraan dan kolaborasi dengan pemerintah maka tujuan pemberdayaan , kemandirian dan kesetaraan disabilitas bisa tercapai.
” Kami butuh berkolaborasi agar pemenuhan hak itu bisa terwujud. Bagaimanapun, penyandang disabilitas sendiri membutuhkan dukungan untuk mendapatkan haknya kendati negara secara formal telah mengakuinya,”;ujar Ketua Umum Portadin DR Hendratmoko, M.Si.
Hal senada disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, menurutnya, PORTADIN menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, sebagai potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) yang diakui negara.
“Kekuatan negara terbatas. Maka unsur masyarakat seperti PORTADIN berperan penting untuk menjangkau yang belum tersentuh. Kita tidak bisa sendiri,” tegasnya.
Saifullah Yusuf juga menyampaikan tiga pilar utama dukungan pemerintah terhadap disabilitas adalah perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan ekonomi.
Acara Gebyar Portadin 2025 yang bertajuk “Gelombang Semangat Inklusi” ini diinisiasi oleh Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Orangtua dengan Anak Disabilitas Indonesia (Portadin), sebagai bentuk penguatan ruang partisipasi dan aktualisasi diri anak-anak penyandang disabilitas sekaligus penguatan bagi para orang tua ABK dalam mendampingi anak-anak istimewanya.
DR Hendratmoko M.Si, juga menyatakan bahwa acara ini merupakan bagian dari proses rebranding PORTADIN sebagai organisasi yang terus beradaptasi dan memperluas jangkauan pengaruhnya. Tak salah, karena seyogyanya Portadin memang harus bekerjasama seluas dengan banyak pihak tak hanya pemerintah tetapi juga sektor swasta, misalnya saja menyangkut memperluas dunia pendidikan, dunia kerja dan lainnya bagi anak disabilitas.
” Atas dasar ini , dalam acara Gebyar Portadin 2025 ini kami juga mengukuhkan istri Menteri Sosial Fatma Saifullah Yusuf menjadi Pembina Portadin, ” ujarnya. Hendratmoko dan jajaran pengurus Portadin percaya bersama Fatma yang juga ketua Dharma Wanita Kemensos , maka langkah Portadin semakin kokoh.
Dengan kehadiran Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri UMKM Maman Abdurahman serta para wamennya, juga anggota DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, nampak jelas keseriusan pemerintah untuk menangani disabilitas dari segala aspek.
Saraswati Djojohadikusumo, menilai pemerintah telah menunjukkan komitmen dalam mendukung pemenuhan hak penyandang disabilitas. Ia menyebut, kehadiran dua menteri dalam forum diskusi ‘Gebyar Portadin’ menjadi bukti keseriusan negara dalam isu ini.
“Ini luar biasa, karena dua menteri hadir sekaligus, Menteri UMKM Ini menandakan keberpihakan nyata dari pemerintah terhadap isu disabilitas,” ujarnya
Dalam diskusi panel yang membahas isu “Ekosistem Inklusi Pendidikan dan Peluang Usaha Berbasis Disabilitas.” Maman Abdurahman dan Saraswati Djojohadikusumo serta Abdul Rochim dari PPDI memaparkan sejumlah fakta disabilitas di Indonesia dan juga langkah yang diambil pemerintah .Diskusi ini menjadi wadah berbagi inspirasi, pandangan kebijakan, dan strategi pemberdayaan komunitas disabilitas ke depan.
PORTADIN juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) strategis, antara lain dengan PT IMG dan Komisi Nasional Disabilitas (KND) meliputi kolaborasi penyediaan beasiswa, riset bersama dan pelatihan keterampilan.
“Kerjasama dilakulan PORTADIN dengan lembaga pendidikan seperti Universitas Tarumanagara, Universitas Mahakarya Asia (UNMAHA), dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), ” ujar Hendratmoko
Gebyar Portadin 2025 diselenggarakan dalam rangka peringatian Hari Anak maka wajar jika memberi ruang bagi mereka untuk unjuk kemampuan . Dibuka peragaan Abang dan None serta dengan tarian daerah Sumatera oleh siswa-siswi Sekolah Alam Permadani, binaan Portadin Bogor disusul pementasan sejumlah tarian daerah lainnya oleh anggota Portadin dari berbagai propinsi, permainan gitar, pembacaan puisi dan juga karate . Tak hanya itu Bazaar UMKM pun menjual berbagai produk buatan anak disabilitas.
Acara Gebyar Portadin 2025 ini bisa disaksikan langsung di Portadin TV, begitu pula kegiatan Portadin di berbagai propinsi. ( ndra )