tribundepok.com – Dalam momentum pemilihan legislatif yang semakin mendekat, puluhan anak milenial dan generasi Z dengan penuh semangat menyatakan dukungan mereka untuk Hj Qonita Lutfiyah. Para pemuda ini bukan hanya memberikan dukungan tanpa alasan, namun dengan berbagai argumentasi yang kuat mengapa Qonita harus menjadi pilihan di Pileg pada 14 Februari 2024.
Arie, salah satu kaum milenial dari Kecamatan Sawangan, tidak ragu untuk menyatakan dukungan karena melihat kontribusi besar Hj Qonita, terutama dalam merangkul anak muda. Menurutnya, kontribusi tersebut sangat terasa di kalangan masyarakat.
“Kami tak ragu lagi untuk memilih Bu Qonita di Pileg 14 Februari nanti,” ungkap Arie dengan penuh keyakinan kepada Wartawan Kamis (04/01/24).
Intan (19), warga Kelurahan Sawangan Baru, menilai Qonita sebagai sosok yang peduli dan tidak memilih kasih. “Insya Allah saya akan memilih Ibu Hj Qonita, terlebih setelah mendengar program dan bertatap muka pada saat kampanye,” tegasnya.
Zidan (18), yang baru pertama kali mengikuti pemilu tahun ini, juga memutuskan memberikan suaranya untuk Qonita. “Saya melihat dan mendengar dari teman-teman Ibu Hj Qonita sudah banyak kontribusinya di masyarakat,” paparnya.
Pernyataan ini diungkapkan setelah mereka mengikuti acara Ngobrol Bareng Milenial (Ngemil) yang diselenggarakan oleh Hj Qonita Lutfiyah, calon anggota DPRD Depok dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dalam kesempatan tersebut, Qonita mengungkapkan bahwa pemilu tahun ini didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z. “Kami berharap kaum milenial dan generasi Z ini tidak cuek dengan politik. Mungkin ada yang beranggapan politik itu kotor dan kasar, ini pemikiran yang salah. Kalau politik itu kotor tidak akan mungkin ada fakultas ilmu politik,” ungkap Qonita dengan penuh semangat.
Qonita juga menekankan pentingnya peran kaum milenial dan generasi muda Islam dalam dunia politik. Ia mengajak mereka untuk terjun ke politik dan menjadi politisi yang berakhlakul karimah, sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
“Kami enggak mau anak muda di Sawangan anti dengan politik. Ketika pemilu enggak peduli, mau jadi apa nanti Depok ini. Karena yang bisa mengubah system itu ketika kita masuk ke dalam system tersebut,” tandasnya, menciptakan gebyar semangat yang bergema di kalangan pemuda.( Joko Warihnyo )
