tribundepok.com – Forum Penulis dan Wartwan Indonesia ( FPWİ ) memiliki kepedulian baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian maupun perekonomian . Untuk itu FPWİ berniat menggandeng institusi pendidikan yang bisa bekerja sama .
FPWİ menilai Universitas Pamulang ( Unpam ) sebagai salah satu universitas di negeri ini dengan rasa kepedulian yang tinggi di masyarakat. Tak hanya melalui program program kampus seperti PKM ke berbagai daerah, kegiatan umum di kampus tapi juga untuk kegiatannya di luar kampus. Kepedulian Unpam inilah yang membuat FPWİ merangkulnya untuk berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan .
Untuk itu Rabu (7/8/24) , perwakilan FPWİ kembali mengunjungi Unpam untuk pembicaraan lebih lanjut sebelum melakukan MoU untuk beberapa bidang yang akan dilaksanakan bersama. Rombongan FPWİ diterima Prof Dewi Anggraini wakil rektor 4 dari Unpam.
“Kami bersedia MoU dengan FPWI dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang tentunya mengacu kepada tridharma perguruan tinggi, sebagai lembaga pendidikan kami punya komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”, ujar Prof. Dewi.
Dalam pertemuan itu antara lain dibahas soal pelatihan guru, sertifikasi guru, perekonomian kewirausahaan dan juga penanganan disabilitas.
“Tidak menutup kemungkinan UNPAM dan FPWI bekerjasama membantu para penyandang disabilitas di luar sana untuk memperoleh pendidikan sesuai kebutuhannya. Kami akan menyiapkan para pengajarnya dari mahasiswa yang melaksanakan pengabdian kepada masyarakat”, lanjut Prof. Dewi Anggraini.
Unpam memiliki 89 750 mahasiswa yang cukup beragam , selain reguler juga ada kelas karyawan tak hanya berasal dari Jabodetabek ada juga yang berasal dari Cianjur, Purwokerto.
” Yang dari Purwokerto itu berangkat Jumat sepulang kerja untuk kuliah disini Sabtu pagi hingga sore hari. Wakil bupati Tangerang juga mahasiswa kita. Kita tatap muka 60% dan 40% online, tiap kelas wajib ada dosennya, kalau tidak bisa hadir harus ada dosen pendamping yang mewakili, karena kasihan jika mahasiswa berusaha hadir tapi dosennya tidak ada. Kami tak mau itu terjadi di Unpam,” paparnya.
Untuk mahasiswa tak mampu pun kami membantu dengan mengkaryakan dalam projek- proyek kami. ” Gaji mereka akan dipotong biaya kuliah.ini bentuk kepedulian kami. Ada banyak projek antara lain kami menyediakan air minum produksi sendiri untuk mahasiswa dan pekerja di kawasan kampus. Pengelolaan limbah sampah sendiri dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Lebih jauh Prof. Dewi menjelaskan Unpam juga punya beberapa kelas khusus yang tidak bercampur dengan mahasiswa lain seperti dari Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham.
” Ada kelas hak direktorat paten, kelas direktorat merk dan kelas hak cipta. Begitu pula dari Kejaksaan dan Kepolisian dan BMKG ada dua kelas khusus. Untuk eselon dua dan kepala kepala dinas kan wajib magister, kebanyakan dari Tangerang Banten ini mereka mengambil pasca sarjananya di sini,” ujar Prof Dewi menunjukkan jika pelayanan pendidikan Unpam memang baik dan terbiasa melayani kebutuhan pendidikan strata 1 dan magister untuk berbagai lapisan masyarakat.
Universitas Pamulang didirikan oleh Yayasan Prima Jaya pada tahun 2000 dan setelah itu beralih pengelolaannya oleh Yayasan Sasmita Jaya tahun 2004 yang dipimpin oleh dr.(H.C)
Dr. Pranoto S.E.MM, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
Terkait dengan MoU bersama FPWİ, kedua belah pihak rencananya akan melaksanakan beberapa proyek kerjasama seperti pembuatan buku, pelatihan kewirausahaan, proyek penanganan kelompok disabilitas di Depok antara lain dengan pemberian pelatihan keterampilan gratis dan parenting bagi orang tuanya.
” İni bentuk kepedulian Unpam pada masyarakat luas. Dan membuktikan bahwa pendidikan merupakan hak seluruh anak bangsa, termasuk penyandang disabilitas, ” pungkasnya. ( d’toro )