google-site-verification=Q8IqhJlJ-8kubb5NQVbJk3WGTzny8GJUwXqKF5Nb4Nk
BerandaNasionalErick Thohir Belum Tentukan Arah Politik: Tidak Mau Dikawin...
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Erick Thohir Belum Tentukan Arah Politik: Tidak Mau Dikawin Paksa

tribundepok.com – Menteri BUMN, Erick Thohir belum menentukan arah politik di Pilpres 2024, meski sudah melakukan komunikasi dengan bakal calon presiden seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Ketua Umum PSSI itu menilai koalisi partai politik belum terbentuk jelang Pilpres 2024.

“Saya belum ditugasin kesini ya, kesini ya. Dan saya sendiri sudah sampaikan berulang tentu penting sekali buat saya ketika misalnya ke arah yang lebih politis. Kan tadi saya bilang koalisinya belum terbentuk, koalisi ini Pak Erick Thohir, kan belum ada. Kan ngga cukup dari salah satu partai, itu realita,” kata Erick Thohir di Depok, Sabtu (22/7/2023).

Erick Thohir Belum Tentukan Arah Politik: Tidak Mau Dikawin Paksa

Erick Thohir menegaskan tidak mau dikawin paksa dalam hal politik dan menekankan memiliki chemistry.

“Saya juga berharap punya chemistry, saya tidak mau jadi bagian misalnya harus dipaksa kawin, jangan, ngga enak juga,” tegasnya.

Menurutnya chemistry sangat penting untuk membawa kemajuan bangsa.

Salah satunya adalah untuk mensejahterakan penduduk Indonesia.

“Karena penting sekali chemistry, karena kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata sekarang pendapatan masyarakat 4.600 yang nanti ke depan di masa pemerintntahan Pak Jokowi bisa 5.000 lebih,”

“Tetapi 10 tahun kedepan 5 tahun kedepan harus mendapatkan 10.000 supaya kita tidak terjebak dalam ekonomi menengah yang terkunci ketika penduduk Indonesia seperti di Jepang semakin tua semakin banyak, nah ini kan realita. Nah ini perlu ada chemistry,” ujarnya.

Hingga kini Erick masih belum mau menyebut kepada siapa chemistry yang sedang dibangun.

Dia mengaku bertemu banyak pihak dan tokoh namun semua itu sebatas masalah pekerjaan.

Erick menyebut sudah bertemu dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo hingga Prabowo.

“Belum. Kenapa saya bertemu dengan semua pihak dengan Pak Anis juga saya bertemu tetapi kan sebatas konteksnya pekerjaan.

“Belum bicara individu dan ke depan. Jadi masih konteksnya kerjaan,” ungkapnya.

Ketika bertemu dengan Ganjar, dia mengaku membahas mengenai penanganan stunting.

Sama halnya dengan pemimpin daerah lain seperti bertemu Ridwa Kamil pun membahas mengenai kereta cepat.
Jadi kemarin sama Pak Ganjar bertanya ini sistem pengerjaan stunting gimana? Oh ini pak rencana begini, tetapi itu juga diinformasikan dengan gubernur lain

“Kemarin sama Pak Ridwan Kamil di Bandung bicara kereta cepat, salah satunya perbaikan Tegal Luar supaya nanti dari Jakarta-Bandung berhenti di Tegal Luar harus ada penjemputan kendaraan,” pungkasnya.(JK)

spot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
tribundepok.com