BerandaNasionalDramatis Menjelang Tengah Malam: Dua Pasang Kandidat Berebut Kursi...

Dramatis Menjelang Tengah Malam: Dua Pasang Kandidat Berebut Kursi Ketua Umum PWI Pusat 2025–2030

tribundepok.com — Detik-detik menjelang batas akhir pendaftaran calon Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025–2030 berlangsung tegang dan dramatis. Panitia Kongres PWI mencatat, hingga batas akhir pukul 23.59 WIB, dua pasangan kandidat resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon pemimpin organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia itu.

Drama politik organisasi wartawan ini berpuncak pada Senin malam, (25/8/2025), saat persaingan antarfigur kuat muncul di menit-menit terakhir, membawa serta dukungan dari berbagai provinsi, disaksikan langsung oleh Tim Penjaringan Kongres dan puluhan insan pers yang memantau jalannya proses di Sekretariat Panitia Kongres PWI 2025.

Pasangan pertama yang mendaftar adalah Akhmad Munir sebagai calon Ketua Umum dan Atal S. Depari sebagai calon Ketua Dewan Kehormatan. Munir, yang tidak bisa hadir langsung, diwakili oleh Dar Edi Yoga dan Sumber Rajasa Ginting. Mereka menyerahkan berkas dukungan dari 14 PWI provinsi, tepat pada pukul 18.43 WIB.

Sementara itu, Atal S. Depari, yang sebelumnya telah hadir di sekretariat sejak siang hari sekitar pukul 14.45 WIB, kembali muncul menjelang malam, tepatnya pukul 22.57 WIB, untuk melengkapi dokumen dukungan pencalonannya sebagai Ketua Dewan Kehormatan. Total, Atal mengklaim telah mengantongi dukungan dari 15 PWI provinsi.

Pasangan kedua yang mencuat ke gelanggang adalah Hendry Ch. Bangun sebagai bakal calon Ketua Umum dan Sihono HT sebagai calon Ketua Dewan Kehormatan. Mereka tiba di sekretariat panitia pada pukul 21.45 WIB, membawa berkas dukungan dari 17 PWI provinsi

“Kami maju untuk menyatukan kembali PWI, memperkuat rekonsiliasi, dan membangun soliditas organisasi, terutama bersama Ketua PWI provinsi. Ini panggilan moral untuk kembali menjadikan PWI sebagai rumah bersama,” tegasnya.

Hendry datang bersama mantan Sekjen PWI Pusat Sayid Iskandarsyah, pengurus senior Iqbal Irsyad, dan Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik.

Ketua Steering Committee (SC) sekaligus Ketua Tim Penjaringan, Zulkifli Gani Ottoh, menyatakan bahwa semua dokumen yang diserahkan akan melewati proses verifikasi ketat oleh tim yang telah ditunjuk.

“Kami akan memverifikasi seluruh dokumen sesuai aturan kongres. Hasilnya akan diumumkan dalam rapat resmi,” kata Zulkifli.

Tim Penjaringan terdiri dari 10 tokoh senior PWI, yakni: Zulkifli Gani Ottoh, IGMB Dwikora Putra, Totok Suryanto, Marah Sakti Siregar, Diapari Sibatangkayu, Lutfil Hakim, Zacky Antony, Marthen Selamet Susanto, Raja Parlindungan Pane, dan Tb Adhi.

Sebagai catatan, Kongres PWI Pusat 2025 akan dilangsungkan pada 29–30 Agustus 2025 bertempat di BPPTIK Kominfo Digital Center (Komdigi), Cikarang, Kabupaten Bekasi. Ajang ini akan menjadi penentu arah baru kepemimpinan PWI selama lima tahun ke depan.

Kehadiran dua pasangan kuat ini menandai bahwa dinamika internal PWI masih hidup dan kompetitif. Baik Munir maupun Hendry adalah figur berpengalaman di dunia jurnalistik nasional, sementara Atal S. Depari dan Sihono HT juga bukan nama baru dalam peta kekuatan PWI.

Di tengah sorotan publik terhadap kredibilitas dan independensi media, pemilihan Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan PWI kali ini akan menjadi tonggak penting untuk menegaskan posisi PWI sebagai penjaga etik dan profesionalisme jurnalisme di Indonesia.

Siapakah yang akan menahkodai PWI hingga 2030? Jawabannya tinggal menunggu hari. Satu hal yang pasti,kontestasi ini bukan sekadar perebutan jabatan, tetapi pertaruhan visi dan masa depan organisasi wartawan yang memiliki sejarah panjang dalam menjaga demokrasi dan kebebasan pers di negeri ini.***

Editor : Joko Warihnyo

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com