tribundepok.com – Ketua DKM Masjid Al Muhajirin , Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Abdul Charis mengajak rumah-rumah ibadah seperti Masjid , Gereja, Pura dan lainnya untuk ikut aktif dalam
mengumandangkan pemilu damai kepada masyarakat di lingungannya. Hal itu dinyatakannya dalam acara Deklarasi Pilkada Damai dan Ceria, dan diselanggarakan di Café Kawan kita di bilangan Mekarjaya Depok. Acara deklarasi ini dihadiri Hengky ST, anggota DPRD dari Fraksi PKS,
Camat Tito Ahmad Riyadi, Lurah Mekarjaya Zaenal Arifin, Danramil Sukmajaya, Kapt.Suyono, Babinkamtibmas dan Babinsa, perwakilan Paslon dan partai politik , perwakilan dari Dinas Sosial,Panwaslu dan PPS. Kegiatan ini memperoleh apresiasi dari eksekutif dan legislatif Kota Depok.
Dalam kesempatan tersebut Abdul Charis selaku pemrakarsa kampanye damai mengingatkan agar
rumah-rumah ibadah baik masjid, gereja, dan lainnya punya tanggungjawab moral untuk mengajak
umatnya untuk tetap menjaga silaturahmi meski beda pilihan dalam Pilkada.
“ Kita sering melihat karena beda pilihan umat tidak mau bicara satu sama lain. Menjadi kewajiban tempat ibadah untuk menyebarkan kedamaian. Kita harus bisa menambah peran masjid dan tempat ibadah lainnya tak sekedar menjadi tempat beribadah tapi juga membantu menyebarkan
kampanye damai apapun pilihan politiknya. Mengajak agar semua umat beragama datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 dan tidak golput Seruan ini didengar orang dan banyak mendapat
dukungan , contohnya ada RT yang membuatkan spaduk kampanye damai tersebut,” ujar Abdul
Charis, Ketua Forum FKS Al Muhajirin,bersemangat.
Pemerintah kota Depok melalui Camat Sukmajaya Tito Achmad Riyadi memberi apresiasi pada DKM Al Muhajirin yang berinisiatif mengadakan kampanye damai tersebut. “ Ini pertama kalinya di
Kota Depok, masyarakat umum melalui DKM Masjid menyelenggarakan kampanye damai. Masjid atau tempat ibadfah lain secara netral mengajak masyarakat mensukseskan Pilkada, agar tidak ada yang golput, apapun pilihannya dalam situasi yang tetap damai , aman dan nyaman. Ini akan menjadi pembelajaran politik dan demokrasi yang baik, ” ujar Tito.
Selaku perwakilan partai politik, Hengky menyatakan bahwa upaya deklarasi damai yang dilakukan
Oleh masjid merupakan hal yang harus diapresiasi„” Ini membuktikan bahwa masjid tidak alergi terhadap politik atau menganggap politik itu kotor bahkan turut mendukung pelaksanaan Pilkada namun bukan dalam artian ikut praktis. Contohnya seperti yang dilakukan Masjid Al Muhajirin ini, mengajak umat tetap damai apapun pilihannya dan tidak Golput. Bagaimana pun pimpinan daerah nantinya akan berperan pula dalam kebijakan terkait rumah ibadah. Contohnya di pemerintahan yang sekarang akan disahkan Perda Relegi ini akan jadi payung hukum bagi kebijakan lain tentang insentif guru ngaji atau pepbangunan rumah ibadah,”tutur Hengky.
Sementara itu sebagai pimpinan deklarasi damai, Lurah Mekarjaya, Zaenal Arifin mengingatkan agar dalam mempersiapkan pelaksanaan Pilkada nanti sesuai proitokol kesehatan. “ Mudah-
mudahan di Mekarjaya bisa kita laksanakan secara kondusif dan memakai protokol kesehatan sehingga setelah Pilkada tidak ada cluster baru Covid 19,” pungkasnya. (toro)