spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaKesehatanDeteksi Dini Stunting: Tim Pengmas UI Periksa Kesehatan 120...

Deteksi Dini Stunting: Tim Pengmas UI Periksa Kesehatan 120 Balita

tribundepok.com – Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia, Tim Katamataku dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Deteksi Dini Stunting dan Kaitannya dengan Status Kesehatan serta Tumbuh Kembang Balita”. Kegiatan ini berlangsung di pemukiman Sitanala, Tangerang, Banten, dan berhasil memeriksa kesehatan 120 balita dengan pendekatan komprehensif.

Misi Besar: Mencegah Stunting Sejak Dini

Dipimpin oleh Dr. dr. Yunia Irawati, Sp.M(K), Tim Katamataku menggandeng dokter spesialis dan tenaga kesehatan untuk memberikan pemeriksaan mendalam pada balita. Pemeriksaan meliputi pengukuran berat dan tinggi badan, kesehatan mata, kulit, gigi, mulut, hingga kemampuan gerakan mulut dan menelan. Semua dilakukan untuk mendeteksi potensi masalah tumbuh kembang sejak dini.

“Deteksi dini dan pemberian nutrisi yang tepat adalah kunci penting dalam mencegah stunting. Kami ingin memastikan setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” tegas dr. Yunia,Senin ( 23/12/2024)

Langkah ini menjadi sangat relevan, mengingat prevalensi stunting pada balita di Provinsi Banten masih cukup tinggi. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting di provinsi ini mencapai 17,6%.

Paket Nutrisi dan Edukasi Gizi untuk Orang Tua

Tidak hanya pemeriksaan kesehatan, setiap balita juga menerima paket makanan bergizi yang disusun oleh tim Departemen Gizi FKUI. Paket ini berisi sayuran, protein nabati, protein hewani, dan buah segar. Dalam kegiatan tersebut, dr. Erfi Prafiantini, M.Kes dari FKUI memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya makanan alami.

“Makanan berbasis real food lebih sehat dan dapat diolah di rumah. Kami juga mendorong pemanfaatan pangan lokal untuk menghindari pengawet, pemanis, atau pewarna buatan. Ini memastikan anak-anak mendapat asupan gizi seimbang,” ujar dr. Erfi.

Pelatihan untuk Kader Posyandu: Ujung Tombak Deteksi Stunting

Tidak hanya menyasar balita dan orang tua, program ini juga melibatkan 20 kader posyandu dari RW 13 di Sitanala. Pada pelatihan khusus yang diselenggarakan sebelumnya, kader dilatih tata cara pengukuran antropometri, pentingnya ASI eksklusif, dan penyusunan MPASI yang bergizi. Pelatihan ini dipandu oleh dr. Henni Wahyu, Sp.A dari RSUP Sitanala Tangerang, bersama tim Departemen Ilmu Gizi FKUI.

“Kader posyandu adalah ujung tombak deteksi dini stunting. Dengan pelatihan ini, kami berharap data yang diperoleh lebih akurat dan menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat,” ujar dr. Henni.

Antusiasme Warga Sitanala

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga. Ibu Fitri (29), salah satu orang tua peserta, merasa sangat terbantu. “Kami senang karena anak-anak diperiksa kesehatannya dan dapat makanan tambahan. Semua bahan langsung saya masak, dan anak saya suka. Semoga kegiatan seperti ini sering dilakukan,” ungkapnya penuh harap.

Kolaborasi untuk Generasi Bebas Stunting

Tim Katamataku FKUI melibatkan banyak tenaga ahli dalam kegiatan ini, termasuk dr. Budiati Laksmitasari, Sp.KFR(K), dr. Kartika Qonita Putri, MARS, dan dr. Dian Estu, Sp.M(K), bersama sejumlah dokter spesialis lainnya. Kolaborasi ini menjadi salah satu wujud nyata sinergi antara akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk menciptakan generasi sehat bebas stunting.

Kegiatan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi angka stunting secara bertahap, menuju Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera. Dengan langkah-langkah terpadu seperti ini, harapan akan lahirnya generasi emas Indonesia semakin nyata.***

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com