tribundepok.com — Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 menjadi salah satu panggung politik yang menyita perhatian. Dari empat pasangan calon yang berlaga, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, yang diusung oleh koalisi KIM Plus, menunjukkan performa luar biasa. Berdasarkan rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Dedi-Erwan berhasil unggul di empat kota: Kota Cirebon, Kota Depok, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.
Dominasi di Empat Kota
Pasangan Dedi-Erwan mencatatkan perolehan suara yang signifikan di empat wilayah tersebut, dengan rata-rata dukungan mencapai 50 persen lebih. Di Kota Depok, pasangan ini berhasil meraup 439.110 suara, unggul jauh dari pesaing terdekat mereka, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, yang memperoleh 241.900 suara.
Di Kota Tasikmalaya, dominasi Dedi-Erwan semakin terlihat dengan perolehan 251.125 suara, meninggalkan pasangan lainnya dengan selisih yang cukup besar. Sementara itu, di Kabupaten Pangandaran, mereka kembali mencatatkan kemenangan mutlak dengan 141.450 suara, hampir tiga kali lipat dari pesaing utama mereka.
Kota Cirebon pun tak ketinggalan menjadi basis kuat bagi pasangan ini. Di sana, Dedi-Erwan mendapatkan 91.501 suara, unggul jauh dari pasangan nomor urut tiga, Syaikhu-Ilham, yang hanya mengantongi 41.101 suara.
Pesaing Utama: Syaikhu-Ilham
Pasangan nomor urut tiga, Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie, menjadi pesaing terdekat Dedi-Erwan, terutama di beberapa kota besar. Meski kalah di empat wilayah utama, mereka masih menunjukkan kekuatan elektoral di daerah lain. Dengan proses rekapitulasi yang masih berlangsung di 23 kota/kabupaten lain, peluang untuk mempersempit selisih suara tetap terbuka.
Sementara itu, dua pasangan lainnya, Acep-Gitalis dan Jeje-Ronal, harus puas dengan hasil yang jauh di bawah dua kandidat unggulan. Paslon Acep-Gitalis, misalnya, hanya mampu meraih 92.535 suara di Kota Depok, sementara Jeje-Ronal mendapatkan 72.123 suara di wilayah yang sama.
Partisipasi Pemilih dan Tren Politik
Tingkat partisipasi pemilih di empat kota ini cukup menggembirakan. Di Kota Depok, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.427.674 orang, sebanyak 881.522 orang menggunakan hak pilihnya. Di Kota Tasikmalaya, partisipasi mencapai 418.859 dari total DPT 543.990 orang.
Fenomena menarik juga terlihat di Kabupaten Pangandaran, di mana tingkat partisipasi mencapai 262.171 dari 334.425 orang yang terdaftar. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat Jawa Barat dalam menentukan pemimpin mereka untuk lima tahun ke depan.
Analisis Strategi Kemenangan Dedi-Erwan
Keunggulan pasangan Dedi-Erwan di empat kota ini tidak lepas dari strategi kampanye yang terfokus dan tepat sasaran. Dedi Mulyadi, yang dikenal sebagai figur dekat dengan masyarakat, mampu memanfaatkan pendekatan personal yang sesuai dengan kultur lokal. Sementara itu, Erwan Setiawan, sebagai figur birokrasi yang memiliki pengalaman, melengkapi daya tarik pasangan ini di mata pemilih urban dan rural.
Penguasaan narasi perubahan dan pembangunan yang inklusif menjadi faktor pendorong utama keberhasilan mereka. Selain itu, dukungan dari koalisi KIM Plus memberikan dorongan logistik dan jaringan politik yang solid, memungkinkan mereka untuk menjangkau lebih banyak wilayah.
Penantian Rekapitulasi Akhir
Meski unggul sementara, hasil akhir Pilgub Jabar masih menunggu rekapitulasi suara di 23 kota/kabupaten lainnya. Apakah dominasi Dedi-Erwan akan bertahan hingga akhir? Ataukah pasangan lain, terutama Syaikhu-Ilham, mampu mengejar di wilayah yang tersisa?
Harapan untuk Jawa Barat
Dengan dinamika politik yang semakin mengerucut, masyarakat Jawa Barat menanti kepemimpinan baru yang mampu menjawab tantangan daerah. Apapun hasil akhirnya, semangat partisipasi yang tinggi dalam Pilgub kali ini menjadi modal penting untuk mendorong pembangunan dan pemerataan kesejahteraan di provinsi terbesar di Indonesia ini.
Pasangan Dedi-Erwan, dengan keunggulan di empat kota besar, saat ini menjadi representasi harapan sebagian besar masyarakat Jawa Barat. Jika tren ini berlanjut, mereka berpotensi mencetak sejarah sebagai pemimpin baru yang membawa perubahan signifikan di tanah Pasundan.( JW )