tribundepok.com – Vaksin.com, situs keamanan antivirus Indonesia, merilis laporan terbaru mengenai kejahatan siber sepanjang tahun 2023.
Peringkat pertama ditempati oleh penipuan jual beli online dengan 53.793 insiden, diikuti oleh scamming dengan 12.472 insiden dan investasi online fiktif sebanyak 9.810 insiden. Data ini memicu perhatian publik terhadap isu keamanan digital di tengah maraknya aktivitas siber.
Isu keamanan digital juga menjadi sorotan dalam Debat Calon Presiden Indonesia 2024 pada Minggu, 7 Januari 2024. Dr. Ian Montratama, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina, memberikan perspektifnya sebagai salah satu panelis debat.
“Kehormatan bagi saya, terutama sebagai akademisi yang relatif muda. Keamanan dan pertahanan nasional menjadi aspek vital dalam mempertahankan kedaulatan negara,” ujar Dr. Ian.Rabu 10 Januari 2024
Dalam diskusi, Dr. Ian dan panelis lainnya mendalami berbagai aspek keamanan dan pertahanan nasional melalui pertanyaan yang kontekstual. Meskipun didominasi oleh akademisi, diskusi tetap intens dengan perspektif beragam.
Debat juga menyoroti keamanan siber, menghadirkan pertanyaan mengenai kebijakan pengembangan teknologi sebagai langkah membangun keamanan siber dan kedaulatan data di dunia maya.
Indonesia berada di peringkat ke-49 dari 176 negara dalam National Cyber Security Index 2023, dengan tingkat keamanan siber 63,64.
Menanggapi hasil debat, Dr. Ian menyatakan bahwa ketiga calon presiden sepakat meningkatkan keamanan dan pertahanan nasional melalui instrumen beragam, termasuk peningkatan teknologi siber dan kapabilitas sumber daya manusia.
“Bicara keamanan dan pertahanan tidak hanya terbatas di darat, laut, dan udara, tapi juga di dunia maya yang bersifat global. Sepanjang 2023, 40,6% kejahatan siber terjadi di Indonesia. Hasil debat menunjukkan kesepakatan untuk meningkatkan keamanan dan pertahanan, melibatkan pengadaan alat utama sistem senjata, peningkatan teknologi siber, dan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia,” papar Dr. Ian.
Sementara itu, kampus PT Pertamina (Persero) membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina (UPER), menandakan komitmen pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi era keamanan siber yang semakin kompleks. Debat calon presiden membuka wacana penting seputar keamanan digital, menciptakan momentum untuk pertumbuhan dan peningkatan kesadaran dalam melawan ancaman siber.( Joko Warihnyo )