tribundepok.com— Aroma khas kuliner nusantara memenuhi Exhibition Hall Grand City, Surabaya, tempat berlangsungnya Indonesia City Expo (ICE) 2025, bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Dari ratusan stand yang mewakili berbagai kota di Indonesia, Kota Depok berhasil mencuri perhatian lewat deretan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)-nya. Namun satu yang paling menyita perhatian dan jadi primadona pengunjung adalah Cireng Depok.
Bukan sembarang cireng, jajanan sederhana ini justru menjadi buah bibir di kalangan peserta dan pengunjung ICE 2025. Tekstur renyah di luar, kenyal di dalam, serta isian bumbu khas yang menggugah selera membuat cireng khas Depok ini ludes dalam waktu singkat.
“Alhamdulillah, sambutan terhadap produk UMKM Depok luar biasa. Dan yang paling laris adalah Cireng Depok. Orang-orang pada nyari cireng, dan ternyata mereka kaget ketika tahu itu produk khas Depok,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Mohamad Thamrin, Kamis (8/5/2025)
Thamrin menjelaskan bahwa dalam ajang nasional ini, pihaknya membawa 10 jenis produk unggulan dari pelaku UMKM binaan Pemkot Depok. Selain cireng, ada pula Dodol Depok, egg roll, stik keju, sabun herbal dari daun bidara, minuman blimbing, hingga bir pletok semuanya menarik perhatian karena keunikan bahan baku dan cita rasa lokal yang ditawarkan.
“Sabun herbal dari daun bidara ini juga sangat diminati. Inovatif sekali, karena daun bidara dikenal punya khasiat luar biasa untuk kesehatan kulit. Produk-produk seperti ini perlu diangkat dan dipromosikan lebih luas,” kata Thamrin.
Antusiasme pengunjung tak hanya terlihat dari jumlah transaksi, tetapi juga dari minat mereka bertanya, mencicipi, hingga mengikuti akun media sosial UMKM peserta.
Bahkan, banyak dari mereka langsung memesan secara online saat itu juga. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar pelaku UMKM yang ikut serta telah siap secara digital mereka memiliki platform penjualan di marketplace dan media sosial.
“Cireng ini contohnya, mereka sudah punya kanal digital, jadi meski pameran selesai, tetap bisa diakses oleh pembeli dari luar daerah. Ini bentuk UMKM Depok yang sudah naik kelas,” tambah Thamrin.
Keikutsertaan Kota Depok dalam ICE APEKSI 2025 bukan sekadar tampil sebagai peserta, tetapi juga menjadi representasi geliat ekonomi kreatif lokal yang semakin menunjukkan potensinya.
Di tengah ketatnya persaingan antardaerah dalam memamerkan produk unggulan, UMKM Depok tampil dengan karakter khas yang membedakan mereka.
“Respon masyarakat sangat positif. Mereka melihat produk kita punya nilai dan cerita yang unik. Ini yang membedakan stand Depok dari yang lain,” ucap Thamrin.
Ia berharap partisipasi dalam ajang nasional ini menjadi batu loncatan penting untuk membuka akses pasar lebih luas, tidak hanya meningkatkan omzet, tetapi juga memupuk kepercayaan diri pelaku UMKM lokal untuk bersaing di kancah nasional, bahkan internasional.
“Target kita bukan hanya dikenal di pameran ini, tapi juga dikenal dan dicari setelahnya. Itu yang sedang kita bangun,daya tahan produk di pasar digital dan nasional,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah terarah seperti ini, Depok tak lagi sekadar dikenal sebagai kota penyangga Jakarta, tapi juga sebagai pusat kreativitas dan inovasi produk UMKM yang membanggakan.***
Editor : Joko Warihnyo