tribundepok.com – Dalam suasana penuh kehangatan dan semangat silaturahmi, para perempuan hebat dari berbagai organisasi di Kota Depok berkumpul dalam sebuah acara istimewa. Momentum Halal Bi Halal, Peringatan Hari Kartini, serta menyambut Hari Ulang Tahun ke-26 Kota Depok menjadi ajang untuk mempererat kebersamaan dan merancang langkah-langkah konkret dalam mewujudkan Depok sebagai kota yang semakin maju dan ramah perempuan.
Acara yang berlangsung di Gedung Baleka, Pemerintah Kota Depok, Rabu (20/4/2025), dipenuhi nuansa kekeluargaan. Hadir dalam kesempatan itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Depok, Hajah Siti Barkah yang akrab disapa Cing Ikah bersama jajaran pengurus PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan perwakilan ibu-ibu Forkopimda.
Dalam sambutannya, Cing Ikah mengumumkan kabar menggembirakan,Pemerintah Kota Depok akan membangun Balai Emak-Emak, sebuah pusat kegiatan perempuan yang diharapkan menjadi rumah aspirasi dan kolaborasi antarorganisasi wanita.
“Ke depan, Pemkot Depok akan menghadirkan Balai Emak-Emak yang akan menampung seluruh aspirasi dan aktivitas perempuan dari berbagai organisasi. Balai ini akan menjadi ruang inspirasi dan kontribusi emak-emak untuk pembangunan kota,” ujar Cing Ikah
Balai tersebut dirancang untuk menjadi pusat kegiatan produktif perempuan, mulai dari pelatihan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan keluarga, hingga edukasi anak. Cing Ikah berharap kehadiran Balai Emak-Emak dapat memperkuat posisi perempuan sebagai penggerak pembangunan dan penjaga nilai-nilai keluarga.
Cing Ikah juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi perempuan. Menurutnya, sinergi antara PKK, DWP, dan Forkopimda adalah kunci untuk membangun program-program keluarga yang ramah anak serta pemberdayaan perempuan secara lebih inovatif dan berkelanjutan.
“Saya berharap pertemuan ini menghasilkan penguatan kolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, perlu kerja sama dan kolaborasi agar demokrasi dan pembangunan berjalan optimal,” katanya.
Ia juga mengusulkan agar program-program seperti pelatihan kader, workshop kreatif, dan kegiatan kesejahteraan keluarga terus digiatkan agar dampaknya bisa dirasakan lebih luas.
Tak hanya fokus pada pemberdayaan, Cing Ikah juga membagikan informasi mengenai rangkaian peringatan HUT ke-26 Kota Depok. Ia menyampaikan bahwa dirinya bersama jajaran akan menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kota Depok pada 25 April 2025 sebagai bagian dari perayaan resmi.
Selain itu, malam hiburan akan digelar dengan menghadirkan artis-artis nasional seperti ST-12, Sule, dan musisi lokal Depok. Acara akan berlangsung pada malam hari, dimulai pukul 19.30 WIB dan terbuka untuk umum.
Tak ketinggalan, agenda Lebaran Depok juga akan digelar pada awal Mei, yakni mulai tanggal 6, selama enam hari berturut-turut. Dalam acara itu, para ibu-ibu juga diajak untuk ikut serta dalam lomba fashion show bertema busana tahun 70-an, sebagai bentuk pelestarian budaya dan ekspresi seni.
Ketika Cing Ikah bertanya, “Ibu-ibu siap meramaikan Alun-Alun Kota Depok?” seluruh peserta kompak menjawab dengan lantang, “Siaaap!!” Sorakan itu menggema memenuhi ruangan, menandakan semangat tinggi para perempuan Depok untuk terlibat aktif.
Dalam sesi tausiyah, Ketua Muslimat NU Kota Depok, Hajah Siti Lulu Muflihah, turut memberikan refleksi mendalam tentang peran perempuan dalam Islam dan dalam kehidupan sosial.
“Surga berada di bawah telapak kaki ibu. Maka perempuan yang shalehah adalah pondasi dari keluarga, kota, hingga negara,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya spiritualitas yang kuat bagi perempuan, sebagai dasar dalam menjalani peran strategisnya di masyarakat.
Acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tapi juga tonggak penting dalam meletakkan fondasi baru peran perempuan dalam pembangunan Kota Depok. Harapan besar pun disematkan pada gerakan perempuan yang lebih terorganisir, produktif, dan solid, dengan visi “Depok Maju, Jawa Barat Istimewa.”
Melalui Balai Emak-Emak dan kolaborasi lintas organisasi perempuan, Depok tak sekadar merayakan hari jadi ke-26, tapi juga menatap masa depan dengan langkah yang lebih inklusif dan progresif bersama perempuan sebagai penggerak utama perubahan.***
Editor : Joko Warihnyo
