tribundepok.com – Pada musim Pandemi Covid-19 yang dimulai 2019 lalu, ikut menghajar bisnis kawin kontrak diwilayah puncak Bogor sepi, kini Bisnis kawin kontrak mulai ramai lagi apalagi setelah pemerintah secara resmi mencabut status pendemi civid 19, memasuki masa endemi.
Kawin kontrak bukan saja dilakukan oleh wisatawan dari Timur Tengah, namun banyak juga dari kalangan Warga Negara Indonesia ( WNI ) mulai dari pengusaha ada juga pejabat.
Ujang (40) warga Megamendung Bogor, menceritakan,setelah status pandemi dicabut resmi oleh Pemerintah, mulai banyak turis Arab datang ke Puncak, mencari wanita untuk dinikahi dengan kawin kontrak, bukan saja dari kalangan wisatawan dari Arab tapi banyak juga dari Jakarta dan sekitarnya.
Ujang mengatakan, dalam sehari biasanya ia bisa mengantar calon pengantin 1 sampai 3 orang, terutama menjelang lebaran haji kemarin.
” Kebanyakan sih wisatawan dari Arab yang datang ke Puncak.para perempuan yang melayani jasa kawin kontrak ini pun banyak berasal dari wilayah Bogor, Cianjur dan Sukabumi” kata Ujang pada tribundepok.com Kamis ( 6/7/2023).

Bahkan menurut Ujang, praktik kawin kontrak tidak hanya dilakukan di kawasan Puncak. Ujang menyebut, terkadang calon pengantin pria ada juga yang mendatangi rumah si pengantin di desanya.
“Kebanyakan sih kawinnya di bawah tangan, mereka dibeliin sawah, rumah dan mobil, kalau yang di kampung. Beda kalau yang di Puncak, mereka hanya dikasih uang nikah dan biaya sehari-hari,” kata pria 40 tahun itu.
Ujang menuturkan,banyak teman wanita yang minta dicariin calon suami.Jika ikut bisnis kawin kontrak mereka akan dibiayai hidupnya oleh suami hasil kawin kontraknya
“Mungkin karena sudah tahu enaknya, di saat musim Arab mereka pada memilih mau kawin kontrak,demi memenuhi kebutuhan hidup mereka,” tutur Ujang.
Ujang menyebutkan ada 5 titik tempat diwilayah puncak bogor, yang akan mefasilitasi kawin kontrak termasuk wanita juga banyak disana.
” Para wanita nya berusia mulai 20 tahun hingga 30 tahun,cantik-cantik dan mereka wanita baik,” ucapnya.
Ternyata untuk kawin kontrak itu harganya berbeda-beda bervariasi. Dan untuk kawin kontrak perawan tarifnya hingga Rp80 juta.bahkan ada yang hanya cukup 10 juta.
Siapa pelancong atau pria kawin kontrak disana. Rupanya pengantin laki-lakinya kebanyakan warga Timur tengah,dan dalam kawin kontrak ada kesepakatan waktunya,mulai satu minggu hingga 3 bulan lamanya bahkan lebih, tergantung dari perjanjian.
Sementara Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan,belum bisa dikomfirmasi,begitu pula dihubungi via WA belum menjawab hingga berita ini diturunkan.
tribundepok.com juga menghubungi ketua MUI Kabupaten Bogor,untuk tanggapannya,tapi belum ada respon. (JK)