tribundepok.com– Momentum Lebaran Depok 2025 bukan hanya menjadi ajang perayaan budaya semata. Lebih dari itu, acara tahunan yang digelar sejak Minggu (11/5/2025) hingga Sabtu (17/5/2025) ini menjadi panggung kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, pelaku usaha lokal, hingga masyarakat, untuk bersama-sama memajukan Kota Depok sebagai kota budaya yang inklusif dan sejahtera.
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, menjadi salah satu tokoh legislatif yang turut hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan acara tersebut. Menurutnya, Lebaran Depok bukan sekadar festival hiburan, melainkan bagian dari ikhtiar kolektif untuk memperkuat identitas budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Lebaran Depok menyuguhkan berbagai tradisi unik yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak lama. Dari Ngubek Empang, Ngaduk Dodok, Motong Kebo Andil, hingga Nyedengin Baju. Ini adalah warisan yang harus dijaga dan diperkenalkan lebih luas, bukan hanya ke warga Depok, tapi ke seluruh Indonesia,” ujar Yeti saat menghadiri acara “Nyedengin Baju” di Alun-Alun GDC, Rabu (14/5/2025).
Suasana semakin semarak saat digelar fashion show bernuansa 1970-an. Para peserta dari berbagai unsur, mulai dari pimpinan daerah, anggota DPRD, ASN, hingga warga umum, mengenakan busana khas era tersebut. Selain menambah warna pada acara, penampilan ini sekaligus membangkitkan nostalgia serta memperkuat sisi humanis dari lembaga pemerintahan.
“Dengan tampil bersama masyarakat dalam balutan busana tradisional atau tematik, kami ingin menyampaikan bahwa kami bukan hanya pengambil kebijakan, tapi juga bagian dari warga Depok yang mencintai tradisinya,” imbuh Yeti.
Keterlibatan aktif anggota DPRD dalam acara seperti Lebaran Depok menjadi cerminan nyata peran strategis lembaga legislatif dalam pembangunan daerah. Tak hanya fokus pada legislasi dan pengawasan anggaran, DPRD juga menjadi jembatan antara aspirasi warga dan kebijakan pemerintah kota.
“Interaksi seperti ini penting agar komunikasi antara masyarakat dan DPRD tetap terbuka. Dengan mendengarkan langsung aspirasi warga, kami bisa memastikan kebijakan yang diambil pemerintah benar-benar sesuai kebutuhan lapangan,” tegas Yeti.

Dalam konteks itulah, kolaborasi yang terbangun antara DPRD dan Pemerintah Kota Depok, terutama di bawah kepemimpinan Wali Kota Supian Suri dan Wakil Wali Kota Candra Rahmansyah, menjadi pondasi kuat untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada manusia dan budaya.
Lebaran Depok 2025 juga menjadi ruang ekspresi ekonomi kreatif. Festival UMKM yang digelar sepanjang pekan menjadi magnet bagi pengunjung yang ingin mencicipi beragam kuliner khas dan produk lokal unggulan. Dari keripik tempe hingga batik khas Depok, semua tampil dalam satu rangkaian yang memadukan nilai budaya dan daya saing ekonomi.
“Festival UMKM ini sangat penting untuk memberi panggung kepada pelaku usaha lokal. Kita ingin produk-produk Depok dikenal dan dicintai, tidak hanya oleh warga kota, tapi juga oleh wisatawan,” jelas Yeti.
Tak hanya UMKM, puncak acara Sabtu (17/5/2025) dimeriahkan oleh penampilan artis ibu kota. Ayu Ting Ting artis kelahiran Depok serta band Naff berhasil mengguncang panggung utama, menandai penutup yang spektakuler sekaligus menegaskan bahwa Depok juga punya potensi besar di dunia hiburan.
Yeti Wulandari menutup keterangannya dengan penuh harapan bahwa acara seperti Lebaran Depok dapat terus dikembangkan sebagai program tahunan yang strategis.
“Ini adalah kali pertama kami ikut serta setelah 20 tahun, dan saya bisa melihat betapa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Kami ingin acara ini tumbuh, tak hanya sebagai perayaan budaya, tapi juga sebagai gerbang menuju Depok yang lebih sejahtera, mandiri, dan membanggakan,” pungkasnya.***
Editor : Joko Warihnyo