tribundepok.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Depok ke-26 pada tahun 2025 menjadi panggung perayaan yang tak hanya meriah, tapi juga sarat makna. Kota yang dulu hanya dikenal sebagai penyangga Jakarta, kini menunjukkan jati dirinya sebagai bagian penting dari Provinsi Jawa Barat. Nuansa Sunda yang kental menyelimuti suasana, mulai dari penampilan seni tradisional hingga ornamen budaya yang menghiasi ruang-ruang publik.
Di balik kemeriahan tersebut, ada pandangan menarik yang datang dari sosok penting di lingkungan Pemerintah Kota Depok. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Hj. Citra Indah Yulianty, ST, MH, memberikan refleksi mendalam tentang arti perayaan tahun ini.
“HUT Kota Depok ke-26 ini bukan hanya seremoni, tapi momentum penting untuk menguatkan identitas. Kota ini tumbuh secara fisik, tapi juga harus tumbuh secara kultural. Tahun ini, Depok menunjukkan bahwa dia adalah bagian utuh dari Jawa Barat, dari sisi budaya maupun semangat kebersamaan,” ujar Citra dalam wawancara eksklusif.Jum’at ( 25/4/2025).
Suasana berbeda langsung terasa sejak pagi hari di lokasi utama perayaan lapangan Balaikota Depok,sorak-sorai warga, iringan musik dan warna-warni pakaian adat, menciptakan harmoni yang hangat dengan tawa anak-anak yang berlarian di antara stan-stan UMKM yang menawarkan makanan khas dan kerajinan lokal.
Bagi warga Depok, ini bukan sekadar hiburan. Ini adalah panggilan pulang kepada akar budaya. Ribuan orang yang hadir tak hanya datang untuk menyaksikan, tapi juga untuk merasakan dan menjadi bagian dari tradisi yang lama dirindukan.
Sebagai Kepala Dinas PUPR, Citra Yulianty tentu sangat lekat dengan urusan infrastruktur. Namun ia menekankan, pembangunan fisik harus selalu selaras dengan pembangunan nilai.
“Kami di PUPR fokus pada pembangunan berkelanjutan jalan, saluran air, ruang publik. Tapi kota bukan hanya soal beton dan aspal. Kota juga soal jati diri. Itulah sebabnya penting bagi kami untuk membangun dengan hati, menyelaraskan pembangunan dengan identitas lokal,” ujarnya.
Dalam setahun terakhir, Dinas PUPR telah mendorong berbagai proyek yang mengusung prinsip ramah lingkungan dan inklusif, termasuk revitalisasi taman kota dan penguatan fasilitas pedestrian. Menurut Citra, ini bukan hanya untuk keindahan, tetapi untuk membentuk ruang yang menyatukan warga.
Citra juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar perangkat daerah dan partisipasi aktif warga dalam membangun kota Depok. Ia menyebut bahwa keberhasilan perayaan HUT ke-26 ini tak lepas dari kerja sama lintas sektor dari seniman, komunitas budaya, hingga pelaku usaha lokal.
“Semangat gotong royong ini harus terus kita pelihara. Kota Depok yang maju bukan hanya dibangun oleh pemerintah, tapi oleh seluruh warganya,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Citra berharap semangat yang ditunjukkan dalam perayaan HUT ini bisa terus dijaga, bahkan ditingkatkan.
“Mari kita jadikan peringatan ini sebagai titik tolak untuk menjadikan Depok kota yang membanggakan. Tidak hanya modern, tapi juga membumi. Tidak hanya berkembang, tapi juga berkarakter,” pungkasnya.
Perayaan HUT ke-26 ini mengukuhkan bahwa Depok bukan hanya sebuah wilayah administratif, tapi rumah bagi identitas, sejarah, dan masa depan bersama.***
Editor : Joko Warihnyo