tribundepok.com – Di tengah tuntutan kerja yang tak pernah lepas dari dinamika pemberitaan, memiliki rumah sendiri sering kali menjadi impian yang tertunda bagi banyak wartawan. Kini, mimpi itu perlahan berubah menjadi nyata. Dalam semangat meningkatkan kesejahteraan jurnalis, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggulirkan program “Perumahan untuk 100 Wartawan” yang disambut antusias oleh PWI Depok.
Langkah awal mewujudkan program ini ditandai dengan kegiatan survei lokasi hunian di Perumahan PWI Pesona Kahuripan, Cileungsi, Bogor, Rabu (17/4/2025). Ketua PWI Depok, Rusdy Nurdiansyah, memimpin langsung rombongan pengurus dan anggota PWI Depok, yang berangkat menggunakan dua bus menuju lokasi. Dengan semangat dan harapan, mereka meninjau langsung calon rumah masa depan yang selama ini hanya menjadi impian di tengah hiruk-pikuk kehidupan sebagai pewarta.
Akses Mudah, Harga Terjangkau, Harapan Menyala
“Lokasinya sangat strategis, dekat dengan akses ke Bogor, Depok, dan Jakarta. Ini program yang sangat bagus, dan menjadi kesempatan emas bagi teman-teman wartawan di PWI Depok untuk memiliki rumah sendiri dengan skema KPR bersubsidi,” ujar Rusdi Nurdiansyah saat dihubungi dilokasi perumahan buat wartawan di Cileungsi Bogor
Menurutnya, program ini merupakan bentuk nyata perhatian negara terhadap insan pers. Ia mendorong seluruh anggota PWI Depok, khususnya yang belum memiliki rumah, untuk segera mendaftarkan diri. “Jangan lewatkan kesempatan ini. Rumah adalah kebutuhan dasar. Ini adalah momentum penting yang tidak datang dua kali,” tegasnya.
Skema Subsidi : Hunian Layak dengan Cicilan Bersahabat
Program ini didesain dengan skema subsidi yang terjangkau. Rumah yang sebenarnya bernilai Rp425 juta, dijual hanya Rp185 juta berkat dukungan pemerintah. Dengan uang muka 1% dan estimasi cicilan hanya Rp1,2 juta per bulan selama 20 tahun, rumah bertipe 30/60 ini menjadi solusi nyata bagi wartawan yang selama ini kesulitan menjangkau kepemilikan rumah.
Adapun syarat utama untuk mengikuti program ini adalah:
1. Penghasilan gabungan maksimal Rp8 juta per bulan
2. Aktif sebagai wartawan
3. Surat keterangan dari media tempat bekerja
4. Kartu anggota dan surat keanggotaan PWI
5. Sertifikat Uji Kompetensi Wartawan (UKW)
6. Surat keterangan belum memiliki rumah atas nama suami/istri
7. Fotokopi surat nikah
8. KTP dan KK
9. Rekening koran 3 bulan terakhir
Harapan Tak Berhenti di Depok : Gerakan Nasional PWI
Sementara di daerah lain, PWI Pusat juga terus bergerak. Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, bersama Ketua Tim Perumahan PWI, Tundra Meliala, meninjau sejumlah titik lokasi hunian yang disiapkan untuk wartawan di Serang dan Tangerang. Di Pondok Banten Indah, Serang, lokasi perumahan hanya berjarak selemparan batu dari pusat pemerintahan Provinsi Banten serta akses Tol Serang Timur.
“Ini bentuk konkret kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan dasar wartawan. Mereka yang telah berjasa menyuarakan kepentingan publik, sudah selayaknya mendapatkan perhatian seperti ini,” ujar Hendry saat meninjau lokasi, Sabtu (19/4/2025).
Di sisi lain, tim PWI yang dipimpin M. Sarwani dan Sangki Wahyudin mengunjungi Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang. Di sana, tipe rumah Anggrek dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, dan dapur ditawarkan dengan harga dan cicilan yang ramah di kantong. Hanya 700 meter dari Stasiun Tigaraksa dan 10 menit dari Stasiun Tenjo, lokasi ini sangat cocok untuk wartawan yang bekerja di Jabodetabek.
Cicilan berkisar Rp1,2 juta–Rp1,4 juta per bulan, tergantung tenor yang dipilih, yaitu 15 hingga 20 tahun.
Serah Terima Rumah : Pertengahan Mei 2025
Jika semua proses berjalan lancar, 100 rumah wartawan dari berbagai wilayah ini akan diserahterimakan pada pertengahan Mei 2025. Momen ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia jurnalistik Indonesia, ketika negara dan organisasi profesi bersinergi membangun masa depan yang lebih layak bagi para jurnalis.
“Ini bukan sekadar program pembangunan rumah, tapi wujud nyata bahwa wartawan juga berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak. Ini simbol kepedulian, keberpihakan, dan keberlanjutan,” tutur Tundra Meliala menutup sesi kunjungan.
Mimpi yang Nyata : Rumah untuk Wartawan
Program ini menjadi angin segar bagi jurnalis, khususnya anggota PWI, yang selama ini harus menunda mimpi karena keterbatasan penghasilan. Kini, dengan komitmen bersama antara pemerintah dan PWI, impian memiliki rumah bukan lagi sekadar harapan kosong.
Di tengah dedikasi mereka menyuarakan kebenaran, kini giliran wartawan mendapat kabar baik: “Pulpen boleh tua, tapi tempat tinggal harus tetap sejahtera.”
Program ini bukan hanya soal dinding dan atap, tapi tentang mimpi yang dirajut menjadi kenyataan bahwa rumah untuk wartawan, bukan lagi sekadar mimpi, melainkan harapan yang kian mendekat di depan mata.***
Editor : Joko Warihnyo
