tribundepok.com– Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan komitmennya dalam transformasi pendidikan digital global melalui kolaborasi strategis bersama Korea International Cooperation Agency (KOICA). Kolaborasi tersebut diwujudkan lewat penguatan program Connectivity Hub (C-Hub), yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI dan didukung sebagai hibah internasional oleh KOICA.
Sebagai bagian dari penguatan kerja sama ini, UI dan KOICA menyelenggarakan 2025 Invitational Fellowship Program pada 12—18 April 2025 di Korea Selatan. Program ini merupakan bagian dari pengembangan sistem terintegrasi berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), bertajuk The ICT-Based Integrated Knowledge System Development, yang menjadi tulang punggung pengembangan pendidikan digital di UI.
Kehadiran UI dalam program ini dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, bersama jajaran pimpinan universitas, seperti Wakil Rektor, Kepala Badan Kerja Sama dan Kewirausahaan, hingga Dekan dan Wakil Dekan FIB UI. Lawatan ini dimanfaatkan untuk memperluas jejaring kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi Korea Selatan serta memperkuat landasan implementasi Program C-Hub.
“Kami menyambut baik kolaborasi strategis antara UI dan KOICA dalam pengembangan sistem pendidikan berbasis teknologi digital. Kemitraan ini merupakan langkah konkret kami dalam memperkuat kapasitas pendidikan tinggi Indonesia di era transformasi digital,” ujar Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, dalam keterangannya.Senin 21 April 2025
Selama di Korea Selatan, delegasi UI mengunjungi sejumlah universitas mitra, seperti Pai Chai University, Tae Jae University, dan Korea National Open University. Pai Chai University, yang ditunjuk KOICA sebagai kolaborator utama dalam Program C-Hub, menjadi jembatan penghubung antara UI dan berbagai universitas digital di Korea. Prof. Kim Jongyong selaku Project Manager C-Hub memfasilitasi diskusi strategis selama kunjungan berlangsung.
Menariknya, dalam kunjungan ini juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UI dengan Presiden Pai Chai University dan Tae Jae University. Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi antara Indonesia dan Korea Selatan.
Tak hanya itu, UI juga menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah universitas digital ternama, seperti Broadcasting University, Cyber Hankuk University of Foreign Studies, Kyung Hee Cyber University, dan Kyung Hee University. Universitas-universitas tersebut telah dilengkapi fasilitas mutakhir seperti studio produksi digital learning, ruang kelas virtual, dan sistem manajemen pembelajaran berbasis AI yang dapat menjadi model pengembangan di UI.
Sebagai bentuk kesiapan UI, Rektor Heri menunjuk Prof. dr. Diantha Soemantri, M.Med.Ed., Ph.D. selaku Direktur Pengembangan Pendidikan Digital, sebagai Komandan Cyber Education UI. Penunjukan ini menandai keseriusan UI dalam menciptakan ekosistem digital learning yang menyeluruh, adaptif, dan inklusif.
Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum., menjelaskan bahwa program C-Hub yang tengah berjalan telah berhasil memproduksi 31 MOOCs (Massive Open Online Courses) menggunakan platform Open EdX. “C-Hub bukan hanya proyek, tapi strategi jangka panjang. Kita ingin pendidikan berkualitas bisa diakses siapa saja, kapan saja, dan dari mana saja,” ujarnya.
Selain menyediakan materi pembelajaran digital, C-Hub juga akan dilengkapi dengan ruang kelas pintar dan studio MOOCs, sebagai bagian dari infrastruktur pengembangan talenta digital di Indonesia.
“C-Hub dirancang menjadi pusat inovasi digital, yang akan membantu mengatasi kesenjangan akses pendidikan di Indonesia. Kami juga sedang menyiapkan modul pelatihan literasi digital yang siap diakses publik luas,” tambah Dr. Bondan.
Dengan kolaborasi ini, Universitas Indonesia tak hanya mengambil peran sebagai lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga menjadi pionir dalam pengembangan pendidikan siber di Indonesia. Langkah ini juga menjadi penegasan bahwa masa depan pendidikan ada di tangan mereka yang mampu beradaptasi dan berinovasi.
UI dan KOICA membuktikan bahwa kolaborasi lintas negara bukan sekadar seremoni, tetapi lompatan nyata menuju sistem pendidikan global yang inklusif, terjangkau, dan berbasis teknologi canggih.***
Editor : Dian