spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaJawa TengahKisah dibalik Aksi Dirumah Jokowi , Ada Persekusi Terhadap...

Kisah dibalik Aksi Dirumah Jokowi , Ada Persekusi Terhadap Farid Assegaf Dkk

tribundepok.com – Aksi dirumah Mantan Presiden Jokowi pada Rabu 16 April 2025 menyisakan kisah persekusi oleh pendukung Jokowi kepada para peserta aksi untuk meminta Jokowi menjelaskan soal ijazah UGM-nya.

Kepada awak media , Farid Umar Assegaf, yang mendatangi kawasan Sumber rumah kediaman Jokowi, menceritakan saat dirinya dipersekusi oleh pendukung Jokowi. ” Waktu itu saya berjalan paling depan dengan membawa megaphone , melihat itu , pendukung Jokowi langsung mendekati saya yang memakai ikat kepala. Yang saya tahu , orang itu adalah Silvester, yang pernah berkelahi dengan Rocky Gerung saat debat di televisi dulu. Saya langsung dijambak , ikat kepala saya ditarik. Saya kaget , mereka bertiga orangnya kekar kekar. Sambil mengancam dengan kalimat rasis. Salah satunya ancaman membunuh saya dan membuang mayat saya. Sambil berkata dia dibakcingi orang orang kuat. Melihat keributan itu , teman saya , Mas othok memisah , tapi juga ikut dipersekusi juga.  Saya ingin kasus ini jadi perhatian, tidak boleh dibiarkan kekerasan ini terjadi,” Jelas Farid Assegaf, yang dikenal juga sebagai aktivis 98, dan memberi pendampingan kepada rakyat kecil saat berhadapan dengan aparat.

Seperti diketahui , massa TPUA Geruduk Rumah Jokowi di Solo, Hendak Tanya Ijazah.

Pada Rabu 16 April 2025 , Massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden ke-7 Jokowi di Solo untuk meminta penjelasan soal keaslian ijazah Jokowi. Massa TPUA ini sebelumnya mendatangi UGM.

Jokowi sendiri , lantas merespons terkait kedatangan TPUA yang ingin mengonfirmasi keaslian ijazahnya.

Kepada awak media Jokowi memberi pernyataan dengan empat point yaitu : Jokowi berujar tidak bisa menunjukkan ijazah asli di hadapan TPUA. Dia menegaskan bukanlah kewajibannya untuk memperlihatkan yang asli. Kedua; Siap Tunjukkan jika Diminta Pengadilan. Ketiga ; Ajudan Jokowi, Kompol Syarif, membawa dua map yang ternyata berisi ijazah untuk diserahkan kepada Jokowi. Dia lantas memperlihatkannya kepada wartawan.

Map pertama berwarna hitam itu berisi ijazah Jokowi saat lulus SD Negeri Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Solo, dan SMA Negeri 6 Solo. Di map kedua, yakni map dengan gambar Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berisi ijazah miliknya yang lulus tahun 1985.

“Jangan difoto ya,” kata Jokowi kepada awak media.

Keempat ;  Jokowi  kemudian menyatakan akan mempertimbangkan menempuhnya ke jalur hukum. Sebab, dia merasa tudingan itu sudah menyebar menjadi fitnah dan mencemari nama baiknya. (SAFRUDIN )

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com