tribundepok com – Ketegangan menyelimuti kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, pada Minggu malam (23/2/2025) ketika dua kelompok terlibat dalam bentrokan sengit. Aksi saling serang ini memicu kepanikan warga sekitar sebelum akhirnya pihak kepolisian turun tangan. Akibat peristiwa tersebut, Polres Metro Depok menangkap 11 orang dan menetapkannya sebagai tersangka.
Dalam operasi penangkapan, polisi juga menyita 12 senjata tajam, terdiri dari sembilan parang, dua celurit, serta satu senapan angin jenis PCP sebagai barang bukti.
Ketua Umum Ormas Garda Maningkamu Pelauw (GMP), Mithun Latuconsina, angkat bicara terkait insiden ini. Ia mengakui bahwa 11 orang yang ditangkap merupakan anggota organisasinya.
“Mereka adalah adik-adik kami dari GMP, sebuah ormas kedaerahan Maluku yang telah terdaftar secara resmi di Kemenkumham serta Kesbangpol Kota Depok,” ujar Mithun dalam wawancara.
Ia juga menyoroti dugaan ketidakadilan dalam proses penegakan hukum. Menurutnya, bentrokan terjadi akibat selisih paham, namun hanya anggota GMP yang ditangkap. “Mengapa pihak sebelah yang melakukan penyerangan tidak ada satu pun yang ditahan? Ini tidak adil,” katanya.
Mithun menjelaskan bahwa keberadaan anggotanya di lokasi kejadian bermula dari ajakan seseorang bernama Nando, yang mengaku menerima kuasa dari RS, pemilik lahan di kawasan KSU. Ia menegaskan bahwa senjata tajam yang ditemukan bukan digunakan untuk tindakan kriminal, dan dalam bentrokan tersebut tidak ada korban dari kedua belah pihak.
Desak Penyelesaian dengan Restorative Justice
Sebagai langkah penyelesaian, Mithun meminta Polres Metro Depok menerapkan prinsip Restorative Justice atau keadilan restoratif bagi 11 orang yang telah ditahan. Menurutnya, pendekatan ini dapat memulihkan keadaan serta memperbaiki hubungan antarwarga yang terlibat konflik.
“Adik-adik kami ini adalah tulang punggung keluarga mereka. Bayangkan bagaimana nasib istri dan anak-anak mereka jika mereka tetap ditahan? Kami berharap polisi mempertimbangkan aspek kemanusiaan dalam menangani kasus ini,” pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait bentrokan tersebut. Polisi belum memberikan pernyataan resmi mengenai kemungkinan adanya tersangka tambahan dari pihak lawan dalam insiden ini.( JW )