tribundepok.com–Dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok terus berinovasi. Salah satu terobosan terbaru adalah program jemput bola bernama Asistensi Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Program ini dirancang untuk mempermudah pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam mengurus perizinan usaha mereka, sehingga proses penerbitan NIB dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan DPMPTSP Kota Depok, Drajat Karyoto, program ini diluncurkan untuk mengejar target penerbitan NIB tahun 2024 dan mendorong formalitas usaha di kalangan masyarakat. “Kami memahami bahwa banyak pelaku usaha yang mengalami kesulitan dalam mengurus izin usaha, terutama bagi UMKM. Oleh karena itu, kami mengambil langkah proaktif dengan mendatangi langsung lokasi-lokasi usaha untuk membantu mereka mendapatkan NIB,” kata Drajat Senin (23/09/2024).
Dalam pelaksanaan program ini, DPMPTSP Depok melibatkan empat petugas khusus yang terjun langsung ke lapangan, mendatangi pasar-pasar dan sentra-sentra usaha di berbagai wilayah Kota Depok. Setiap kali kegiatan dilaksanakan, rata-rata sekitar 75 pelaku usaha berhasil mengurus NIB mereka. Beberapa pasar yang telah dilayani antara lain Pasar Agung dan Pasar Tugu, dengan hasil penerbitan NIB masing-masing 50 dan 78 pelaku usaha.
Drajat menambahkan bahwa pihaknya menargetkan untuk menerbitkan sekitar 9.000 NIB hingga akhir tahun. Dalam hal ini, petugas DPMPTSP secara aktif mendatangi lokasi-lokasi usaha yang padat dengan UMKM, untuk memastikan seluruh pelaku usaha dapat terdaftar secara resmi dan memperoleh NIB. “Program jemput bola ini akan terus dilaksanakan hingga target 1 juta NIB tercapai pada 31 Desember 2024,” tegas Drajat.
Program Asistensi Penerbitan NIB ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kota Depok. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang terdaftar secara resmi dan memiliki NIB, hal ini akan meningkatkan tingkat formalitas usaha serta memperluas akses para pengusaha terhadap berbagai fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Selain itu, adanya NIB juga memberikan kepastian hukum dan mendukung UMKM dalam memperluas pasar dan jaringan bisnis mereka.
Seorang pelaku usaha yang turut merasakan manfaat program ini, Asnia, pemilik toko aksesoris di Pasar Tugu, memberikan apresiasi atas langkah yang dilakukan oleh DPMPTSP Depok. “Pelayanan dari petugas sangat cepat dan efisien. Namun, kendala yang sering muncul adalah sinyal yang kurang stabil, sehingga beberapa pelaku usaha harus menunggu lebih lama untuk pengajuan NIB,” ungkap Asnia.
Ia juga menambahkan bahwa banyaknya pemohon membuat proses pengurusan berlangsung lebih lama dari yang diharapkan. “Seharusnya pengurusan selesai pada pukul 3 sore, tetapi karena banyaknya pemohon, proses baru selesai jauh di atas perkiraan,” tuturnya.
Meski demikian, antusiasme masyarakat, khususnya para pelaku UMKM, terhadap program jemput bola ini cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah pemohon yang membludak di setiap kegiatan. Drajat memastikan bahwa program ini akan terus berjalan hingga target penerbitan NIB tercapai, dengan harapan semakin banyak usaha kecil dan menengah yang terdorong untuk legal dan terdaftar secara resmi.
Melalui upaya jemput bola ini, DPMPTSP Depok tidak hanya mendukung para pelaku usaha untuk berkembang, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan stabil di Kota Depok. Target besar penerbitan NIB hingga 1 juta merupakan langkah strategis dalam memajukan sektor usaha mikro dan kecil, serta membuka peluang yang lebih besar bagi para pelaku usaha untuk mengakses berbagai program pemerintah di masa mendatang.( Ayu )
