tribundepok.com – Suasana yang awalnya penuh semangat dan kesibukan di acara Pasar Tani di halaman Pemkot Depok pada Jumat (13/9/2024), tiba-tiba berubah mencekam. Pemkot Depok secara mendadak memutuskan untuk membubarkan acara tersebut. Pembubaran ini dilakukan setelah adanya sebuah foto yang menunjukkan ibu-ibu peserta pasar dengan gestur tangan yang dianggap mendukung salah satu calon wali kota Depok.
Keputusan mendadak ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berpartisipasi di Pasar Tani. Salah satunya, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Depok, Yoyo Suryono, yang menyayangkan sikap Pemkot Depok yang terkesan gegabah dalam membubarkan acara tersebut.
“Seharusnya, Pemkot Depok mendukung kegiatan ini, bukan justru membubarkannya hanya karena ada foto yang dianggap mendukung salah satu calon wali kota,” ujar Yoyo.kepada tribundepok.com ditempat kegiatan Pasar Tani dihalaman Balaikota Depok.Jum’at ( 23/9/2024)
Menurutnya, penutupan paksa tersebut sangat merugikan para pelaku UMKM yang sudah bersusah payah mempersiapkan dagangan mereka sejak malam sebelumnya.
Yoyo menambahkan, para pedagang UMKM sudah berusaha keras menyiapkan berbagai produk yang akan dipamerkan di Pasar Tani. Banyak dari mereka yang memasak dan mempersiapkan dagangan semalaman, hanya untuk menghadapi penutupan yang mendadak ini. “Kasihan para pedagang. Mereka sudah menyiapkan masakan dan dagangan sejak semalam, tiba-tiba dibubarkan begitu saja tanpa alasan yang jelas,” lanjutnya.
Sebelumnya, Yoyo juga menerima telepon dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Widyati Riyandani, yang menyatakan bahwa kegiatan Pasar Tani besok hari tidak diperbolehkan digelar. Namun, dalam percakapan tersebut, tidak ada penjelasan jelas mengenai alasan pelarangan tersebut.
Yoyo berharap bahwa Pemkot Depok dapat mempertimbangkan kembali keputusan untuk membubarkan acara tersebut. “Jangan sampai hari ini (Jumat, 13/09/2024) benar-benar ditutup. Para pedagang sudah bekerja keras, jangan sampai mereka dirugikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yoyo menjelaskan bahwa Pasar Tani merupakan ajang penting untuk membantu memasarkan produk yang dihasilkan oleh kelompok tani, kelompok wanita tani, kelompok budidaya ikan, dan kelompok pengolah hasil perikanan. Acara ini juga berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi di Kota Depok, dan semestinya Pemkot mendukung upaya tersebut.
“Pasar Tani ini punya misi untuk membantu memasarkan produk-produk hasil dari para petani dan UMKM, dan seharusnya Pemkot mendukung, bukan malah membubarkannya,” tegas Yoyo.
Ia juga menekankan bahwa Pasar Tani diselenggarakan oleh DKP3 Kota Depok dan KTNA hanya membantu dalam pelaksanaan dengan selalu berkoordinasi dengan semua kelompok tani.
Sementara itu, salah satu pedagang UMKM yang enggan disebutkan namanya juga menyatakan kekecewaannya. “Pemkot Depok seharusnya mendukung kami, bukan membubarkan pasar ini. Kami sudah menggelar dagangan, tiba-tiba mau ditutup mendadak, apa salah kami?” ungkapnya penuh kesal. Ia juga menyoroti dugaan adanya kepentingan politik di balik pembubaran ini.
“Saya kecewa dengan Pemkot Depok. Apakah ini benar instruksi wali kota, atau ada oknum di dinas yang ingin menjatuhkan wali kota? Tolong lapor ke wali kota, kami ini warga Depok yang mencari nafkah untuk keluarga,” imbuhnya.
Situasi ini menciptakan kegelisahan di kalangan pedagang dan masyarakat yang ikut meramaikan Pasar Tani. Banyak yang berharap agar Pemkot Depok dapat segera memberikan klarifikasi resmi dan tidak lagi mengaitkan kegiatan ekonomi masyarakat dengan kepentingan politik, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang.( JW )