tribundepok.com – Di tengah pesatnya pembangunan di Kota Depok, sebuah suara tegas muncul dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Laskar NKRI Kota Depok yang mendesak pemerintah untuk hadir melindungi dan melestarikan salah satu situs cagar budaya penting di wilayah tersebut, yaitu Makam Keramat Sambi Empi Shiuun. Makam yang telah berusia lebih dari tiga abad ini kini berada di dalam area pembangunan Kampus Universitas Internasional Indonesia (UII) di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, dan terancam direlokasi.
Pada Minggu (1/9/2024), Ketua DPD Laskar NKRI Kota Depok, Nana Suarna, bersama jajaran pengurus DPD, DPC Kecamatan Tapos, dan DPC Kecamatan Sukmajaya, mendatangi makam yang dikenal sakral oleh masyarakat setempat. Kehadiran mereka disambut oleh pengurus makam, Abah Ahmad Sumarna, yang selama ini mengurus situs bersejarah tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Nana Suarna dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap rencana relokasi makam oleh pihak UII. Ia menekankan bahwa Makam Keramat Sambi Empi Shiuun bukan hanya sekadar tempat peristirahatan leluhur, melainkan juga simbol sejarah dan budaya yang tak ternilai harganya bagi masyarakat Depok dan sekitarnya.
“Keramat Sambi Empi Shiuun ini adalah bagian dari sejarah panjang Depok. Makam ini sudah ada sekitar 300 tahun yang lalu, dan saya sebagai keturunan kelima dari Sambi Empi Shiuun merasa sangat prihatin jika situs ini harus direlokasi,” tegas Nana.
Ia juga mengingatkan bahwa makam tersebut sudah tercatat sebagai Cagar Budaya Kota Depok, dan seharusnya dilindungi, bukan justru dipindahkan demi kepentingan pembangunan.
Nana melanjutkan bahwa Makam Keramat Sambi Empi Shiuun bukan hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga pusat pendidikan dan budaya bagi masyarakat sekitar. “Di sini, anak-anak dan remaja belajar membaca Al-Qur’an, berlatih seni bela diri pencak silat, hingga mendalami seni wayang golek Sunda. Tempat ini memiliki nilai edukasi dan budaya yang sangat tinggi,” jelasnya.
Sebagai pengurus makam, Abah Ahmad Sumarna juga mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan relokasi makam. Menurutnya, Sambi Empi Shiuun adalah seorang tokoh yang berperan penting dalam sejarah perjuangan melawan penjajah dan penyebaran agama Islam di Depok dan Jawa Barat. “Makam ini bukan hanya milik keluarga, tetapi milik seluruh masyarakat yang menghargai sejarah dan budaya leluhur,” tegas Abah Ahmad.
Abah Ahmad juga berharap pemerintah Kota Depok segera turun tangan untuk melindungi situs bersejarah ini. “Kami berharap pemerintah tidak hanya diam, tetapi aktif melestarikan cagar budaya ini agar generasi mendatang tetap bisa mengenal dan menghormati para leluhur yang telah berjuang demi tanah air,” ujarnya.
Kehadiran DPD Laskar NKRI Kota Depok di Makam Keramat Sambi Empi Shiuun ini menjadi simbol perlawanan masyarakat terhadap hilangnya jejak sejarah akibat pembangunan yang kurang memperhatikan aspek budaya. Dengan desakan ini, mereka berharap Pemkot Depok segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa situs cagar budaya yang bernilai sejarah tinggi ini tetap terjaga di tempat asalnya, menjadi warisan yang bisa terus dinikmati dan dipelajari oleh generasi masa depan.
Apakah pemerintah akan merespons dengan tindakan konkret untuk melindungi Makam Keramat Sambi Empi Shiuun masih harus ditunggu, tetapi bagi masyarakat dan keturunannya, perjuangan untuk mempertahankan warisan budaya ini jelas tidak akan berhenti sampai di sini.( Dian )