spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
BerandaHukum & KriminalKematian Tragis di Rutan Depok: Seorang Tahanan Tewas Dikeroyok...

Kematian Tragis di Rutan Depok: Seorang Tahanan Tewas Dikeroyok Sesama Napi

tribundepok.com – Insiden tragis kembali terjadi di Rutan Depok, kali ini seorang tahanan harus meregang nyawa akibat dikeroyok oleh sesama penghuni rutan. Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana, mengungkapkan bahwa peristiwa penganiayaan yang merenggut nyawa tersebut terjadi Kamis, 29 Agustus 2024, sekitar pukul 17:30 WIB.

Menurut Kombes Arya, korban merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok yang ditahan oleh Polda Metro Jaya sebelum akhirnya dipindahkan ke Rutan Depok untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

“Korban sempat menjalani prosedur standar bagi tahanan baru, termasuk pemeriksaan kesehatan dan cukur rambut. Diduga, di sela-sela proses inilah terjadi kesalahpahaman yang berujung pada pengeroyokan,” jelas Arya pada wartawan Sabtu, 31 Agustus 2024.

Arya menambahkan bahwa korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun, sayangnya, nyawanya tak dapat diselamatkan. “Dari hasil penyelidikan sementara, kami telah mengamankan enam orang napi yang diduga terlibat dalam penganiayaan ini. Ironisnya, dua di antaranya sebenarnya sudah mendekati masa bebas mereka,” ujar Arya.

Motif pengeroyokan, menurut Arya, diduga dipicu oleh pernyataan korban yang dianggap tidak pantas dan menyinggung perasaan para pelaku. “Dari keterangan saksi, korban mungkin menyampaikan ucapan yang kurang berkenan sehingga terjadi selisih paham yang berujung pada tindakan kekerasan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Arya mengungkapkan bahwa korban yang merupakan seorang residivis ini telah beberapa kali ditangkap oleh Polda Metro Jaya dengan lokasi kejahatan di Depok, sehingga akhirnya dipindahkan ke Rutan Depok.

Sementara itu, Kepala Rutan Depok, Lamarta Surbakti, menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan di dalam rutan, termasuk melalui razia rutin dan pembinaan mental kepada para warga binaan. “Kami tentu sangat menyesalkan kejadian ini dan akan menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan di masa mendatang,” kata Lamarta.

Selain itu, pihak Rutan Depok juga rutin mengadakan program pelatihan kerja bagi para tahanan dengan tujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dapat digunakan saat kembali ke masyarakat. “Kami berharap, melalui pelatihan ini, para warga binaan dapat memiliki bekal yang cukup untuk melanjutkan hidup dan memperbaiki kondisi ekonominya setelah bebas nanti,” tambahnya.

Sebagai informasi, saat ini Rutan Depok menampung sebanyak 1.170 warga binaan, sementara jumlah petugas yang tersedia hanya sekitar 96 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 10 petugas yang bertanggung jawab untuk menjaga blok hunian dan melakukan patroli, yang tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan di dalam rutan.

Kejadian tragis ini menjadi alarm bagi pihak berwenang untuk lebih memperhatikan kondisi keamanan dan kesejahteraan para tahanan, guna mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.( Dian )

tribun depok
tribun depokhttp://tribundepok.com
tribundepok.com - faktual update
error: tribundepok.com