tribundepok.com – Memasuki tahun ajaran baru, kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) menjadi agenda rutin. Namun, ada yang berbeda pada MPLS di SMPN 26 Beji tahun ini. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk memberikan materi edukasi tentang bijak bermedia sosial kepada siswa baru.
Kegiatan MPLS di SMPN 26 Beji berlangsung lancar dengan diikuti oleh ratusan siswa baru. Mereka terlihat antusias mengikuti pemberian materi yang disampaikan oleh para wartawan PWI Depok.
“Dengan adanya materi bijak bermedia sosial, saya senang. Setidaknya jadi tahu manfaat dan dampak negatifnya dari media sosial. Terima kasih wartawan dari PWI Depok yang sudah edukasi saya dan teman-teman,” kata Salsa Bila, peserta MPLS di SMPN 26 kepada tribundepok.com Senin 15 Juli 2024
Salsa dan teman-temannya merasa senang dengan adanya materi bijak bermedia sosial. Mereka menilai hal itu sangat bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan.
Rima Puji Astuti, guru SMPN 26, menyampaikan rasa terima kasih atas agenda pemaparan soal bijak bermedia sosial. “Ini langkah baik agar para siswa dapat mengetahui secara jelas manfaat dan dampak dari media sosial yang sudah mengkhawatirkan. Semoga siswa-siswa di sekolah ini benar-benar bisa menggunakan medsos dengan baik dan menjauhi hal-hal negatif,” ujarnya.
Joko Warihnyo, salah satu narasumber dari PWI, mengungkapkan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial. “Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial mengubah pola perilaku, budaya, etika, dan norma yang ada,” jelasnya.
Dalam paparannya, Joko menjelaskan bahwa media sosial adalah media online yang memungkinkan penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan konten. Platform seperti Facebook, MySpace, dan Twitter telah mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi.
“Media sosial mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat. Perubahan sosial yang berdampak positif, seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, serta keuntungan sosial dan ekonomi. Namun, perubahan sosial negatif juga terjadi, seperti munculnya kelompok sosial yang menyimpang dari norma,” ujar Joko.
Ia juga menyoroti dampak positif dari media sosial, seperti memudahkan interaksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, dan penyebaran informasi yang cepat dengan biaya yang lebih murah. Di sisi lain, dampak negatifnya mencakup kecanduan internet, konflik, masalah privasi, dan pengaruh buruk dari orang lain.
Selama sesi pemaparan, Joko dan Rivalino, yang akrab dipanggil Bang Boy, juga menyelingi materi dengan pemberian hadiah kepada siswa yang aktif berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan dengan benar.
Program ini diharapkan dapat membekali siswa baru dengan pengetahuan yang cukup untuk menggunakan media sosial secara bijak, menghindari dampak negatif, dan memanfaatkan dampak positifnya secara optimal. Dengan demikian, generasi muda dapat tumbuh menjadi pengguna media sosial yang cerdas dan bertanggung jawab.( Dian )