tribundepok.com – Belakangan senam Nakasimo ( Napas Edukasi dan Motivasi ) berasal dari Kota Depok semakin berkembang. Menurut pendirinya M. Lutvi Bajri , di tahun keenam ini nggotanya secara keseluruhan sudah mencapai 1000 orang. Dengan konsep preventif dan pola hidup sehat bisa melepaskan rasa sakitnya dengan alamiah, senam ini digemari tak hanya oleh kaum ibu tetapi juga pria dan lansia lantaran menyehatkan.
Salah satu cabang Nakasimo adalah Nakasimo Merah Delima yang berada di kompleks perumahan Taman Cimanggis ” Anggota kami sekitar 30 orang di sini. Tapi kami yakin akan makin berkembang karena cukup banyak yang merasakan manfaatnya,” ujar Andha Rahayu, pelatih dan pengurus Nakasimo optimis.
İa pun mencontohkan tentang salah satu anggotanya anggotanya yang semula sakit dan harus sering keluar masuk RS, tapi setelah aktif dan rutin mengikuti Senam Nakasimo kini lebih sehat dan jadi inspirasi bagi anggota lainnya.
” Tapi tergantung orangnya juga, ada juga yang baru ikut lantas merasa badannya sakit semua lantas kapok. Padahal semua senam juga begitu kalau tidak pernah gerak lantas ikut pasti awalnya badan rasanya sakit semua. Padahal di Nakasimo gerakannya ringan lebih kepernapasan, ” ujarnya.
Bersama rekan rekannya Henny Siti Rusyani dan Rita Mesrawaty, Andha Rahayu atau yang lebih akrab dipanggil Ayu , terus berinovasi mengembangkan Nakasimo. Tak hanya secara tehnik tapi juga upaya menarik minat peserta.
Seperti Hari İbu lalu, Ayu mengajak para anggotanya tampil unik, senam sambil berkebaya ” Ya merayakan hari ibu kita ingin sedikit berbeda memakai kebaya bukan jadi penghalang berolah1raga.
Awalnya heboh ada juga yang menolak merasa ribet. Tapi Alhamdulillah akhirnya setuju dan memakai kebaya simpel di atas dipadu dengan training agar tetap mudah bergerak. Lucu sih tapi itu jadi hiburan dan penyemangat kami. Hari itu kami gembira dan rasa gembira adalah awal yang baik bagi kesehatan,” ujarnya.
Kami merencanakan akan melakukannya lagi di moment mement tertentu seperti Hari Kartini…” Mungkin yang kami seragamkan adalah warna hijabnya…kalau kebayanya tidak, seadanya saja. Kami tak mau membebani peserta dengan biaya extra. Bahkan untuk seragam pun kami tiadakan, ada setagam tapi tidak kami paksakan harus membeli. Cukup dengan baju olahraga pribadi. meski tak seragam berwarna warni tetapi satu tujuan hidup sehat, ” papar Ayu.
Ternyata menurut Henny hal inilah yang membuat para ibu senang ikut Nakasimo. ” Disini nyaman, kami tak dipaksa membeli berbagai seragam seperti kelompok lain. Yang tidak setiap keluarga menyediakan budget lebih apalagi jika seragamnya lebih dari satu. Memusingkan peserta ,” ujar Henny.
Menjadi sehat adalah tujuan inti senam Nakasimo itu sebabnya tampilan hanya jadi nomor kesekian. “Dengan tujuan tetap bisa merangkul masyarakat vuntuk hidup sehat, Nakasimo berupaya juga menciptakan gerakan senam sambil duduk. İni terutama untuk para peserta lansia atau yang sakit agar tetap bisa hidup sehat, tapi gerakannya tetap bermanfaat juga jika dilakukan oleh yang sehat,” papar Ayu lagi.
Menurut Ayu di Nakasimo dianjurkan bersenam 150 menit per Minggu , jadi kalau dilakukan 3 kali ya sekitar satu jam lah atau satu setengah jam dua kali.
” Gerakan kita sih santai tidak dipaksakan tapi jika rutin dilakukan hasilnya terasa banget,” ujarnya.
Sesuai yang dinyatakan Lutvi, pendirinya, selain gerak Nakasimo juga mengacu pada pola hidup sehat.
” Di Nakasimo kita terapkan 3 G 1P. G pertama gizi, mereka diajarkan bagaimana pola makan yang sehat, kedua Gerak, mereka bergerak, berolahraga sesuai usianya, yang ketiga Gaya hidup sesuai usianya dan terakhir P yakni Pola pikir, karena otak dan tubuh itu satu sistem,” pungkasnya. ( d’toro )