tribundepok.com – Sekretaris Dinas Pendidikan (Diskdik) Kota Depok, Sutarno, mengungkapkan tantangan serius yang dihadapi dalam upaya menjaga mutu pendidikan di kota tersebut. Kekurangan sumber daya manusia (SDM) tenaga pengajar, khususnya yang berstatus PNS, menjadi sorotan utama.
“Saat ini, banyak guru berstatus PNS yang memasuki masa pensiun, mencapai angka 200 orang di SDN dan SMPN di Kota Depok pada tahun 2023,” ungkap Sutarno di kantor PWI Kota Depok Kamis (21/12/2023)
Kekhawatiran akan kekosongan tenaga pengajar di sekolah dasar negeri mendorong Diskdik Kota Depok untuk mencari solusi. Dalam menghadapi tantangan ini, Sutarno menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan langkah strategis dengan menambah tenaga pengajar berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 63 orang.
“Alhamdulillah, ada tambahan tenaga pengajar sebanyak 63 orang dengan status PPPK. Langkah ini menjadi titik terang dalam mengatasi kekurangan tenaga pengajar di Kota Depok,” ucap Sutarno dengan senyum lega.
Terkait langkah-langkah ini, Diskdik Kota Depok terus berupaya menjaga kualitas pendidikan di tengah dinamika kebutuhan tenaga pengajar. Meskipun menghadapi kendala sumber daya manusia, mereka berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan yang optimal bagi para siswa.
Dalam pandangan Sutarno, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk media, menjadi kunci sukses dalam mengatasi tantangan pendidikan di Kota Depok. Ia mengajak masyarakat dan wartawan untuk ikut serta dalam mendukung upaya Diskdik Kota Depok dalam memastikan pendidikan yang berkualitas.
Sebagai refleksi komitmen bersama, langkah konkret diambil dengan penanaman pohon buah alpukat di halaman kantor PWI Kota Depok. Kepala Diskdik dan Ketua PWI menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya simbol, tetapi wujud nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan media dalam menjaga kualitas pendidikan dan lingkungan yang kondusif.
Dengan perpaduan langkah strategis dan dukungan bersama,Kepala Dinas pendidikan Kota Depok berharap dapat mengatasi tantangan kekurangan tenaga pengajar dan terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.( Joko Warihnyo )
