tribundepok.com – Universitas Indonesia (UI) mencatat sejarah sebagai pilot project untuk “BPOM-Campus: Wellness Entrepreneurship Program” yang dicanangkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Program ini, yang bertujuan mendorong hilirisasi riset dengan nilai ekonomi dan pengembangan entrepreneurship di lingkungan kampus, resmi diluncurkan dalam acara gemilang, “BPOM-UI: Entrepreneurship Day,” di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UI Kampus Depok pada Jumat (8/12) lalu.
BPOM-Campus: Wellness Entrepreneurship Program menjadi kolaborasi terpadu antara Unit Pelaksana Teknis BPOM dan perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang memiliki visi sebagai entrepreneurial university. Tujuan utama program ini adalah memacu pengembangan kewirausahaan dengan merintis peluang usaha start-up di kampus, memberikan kemampuan wirausaha kepada sivitas akademika, dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Dr. Dra. L. Rizka Andalucia, Apt., M.Pharm., MARS, Plt. Kepala BPOM, menekankan bahwa program ini mendukung pertumbuhan industri wellness tourism di Indonesia, khususnya di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) di bidang obat bahan alam dan kosmetik. Sebagai negara dengan biodiversitas terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengolah tumbuhan menjadi obat herbal, baik dalam bentuk jamu maupun fitofarmaka.
“Kolaborasi dengan UI sangat penting karena think tank-nya berada di sini. Ide-ide pengembangan produk dari akademisi dan peneliti harus dimanfaatkan agar pendayagunaan biodiversitas Indonesia untuk kesehatan masyarakat dapat maksimal,” ungkap Dr. Rizka.
BPOM-Campus: Wellness Entrepreneurship Program melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari bimbingan teknis, pendampingan onsite, konsultasi terkait standar sarana, hingga pengurusan izin edar produk. Pendampingan tidak hanya diberikan kepada sivitas akademika, tetapi juga kepada pelaku usaha dalam program binaan kampus. Program ini juga bertujuan membentuk penyuluh, kader, dan fasilitator obat bahan alam dan kosmetik di kampus, yang akan menjadi perpanjangan tangan BPOM di masyarakat.
Keterlibatan UI dalam BPOM-Campus: Wellness Entrepreneurship Program mendapat apresiasi dari Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D. Ia menyatakan bahwa program BPOM sejalan dengan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan transformasi UI menjadi entrepreneurial university.
“UI memberikan pembekalan kepada para calon wirausahawan dan melakukan pendampingan melalui kegiatan inkubator bisnis. Kerja sama dengan BPOM adalah langkah positif dalam mendukung transformasi ini,” tambahnya.
Selain peluncuran program dan penandatanganan perjanjian kerja sama, kegiatan “BPOM–UI: Entrepreneurship Day” juga menyajikan talkshow, workshop, dan pameran. Dengan tema “Peluang Usaha Obat Tradisional dan Kosmetik untuk Mendukung Pengembangan Wellness Tourism di Indonesia,” talkshow menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka. Pada workshop, tiga topik utama dibahas: “Strategi Digital Marketing bagi Start-Up,” “Teknik Peracikan dan Pemasaran Jamu Modern,” serta “Teknik Pembuatan dan Pemasaran Natural Kosmetik.”
Pameran tersebut menampilkan produk dari sembilan industri farmasi dan sepuluh UMKM obat bahan alam dan kosmetik. Kesemua perusahaan tersebut, seperti PT Sinde Budi Sentosa/Acaraki, PT Ultra Sakti, PT Paragon Technology and Innovation, PT Mustika Ratu, PT Kimia Farma, PT Indofarma, PT Bintang Toedjoe, PT Kino Indonesia, dan PT Konimex, serta sepuluh UMKM, turut serta dalam upaya memajukan industri dan kewirausahaan di bidang kesehatan.( Joko Warihnyo )