tribundepok.com– Polda Metro Jaya terus menggencarkan operasi besar-besaran dalam memerangi premanisme dan tindak kriminal jalanan di wilayah hukumnya. Melalui Operasi Berantas Jaya 2025 yang telah berlangsung selama 11 hari sejak 9 Mei, Kepolisian berhasil mengamankan sebanyak 2.406 orang dari berbagai latar belakang. Dari jumlah tersebut, 231 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan diproses hukum lebih lanjut.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan resminya, Selasa (20/5/2025).
“Dalam 11 hari terakhir, kami telah mengamankan 2.406 orang. Dari jumlah itu, 231 orang terbukti atau diduga melakukan tindak pidana dan saat ini sudah dalam proses hukum,” ujar Ade Ary.
Operasi ini menyasar berbagai bentuk tindakan premanisme yang masih meresahkan warga. Mereka yang diamankan berasal dari perorangan, oknum organisasi masyarakat (ormas), oknum debt collector, hingga anggota geng motor yang terlibat dalam aksi tawuran dan kejahatan jalanan.
Beragam jenis pelanggaran yang dilakukan para pelaku, menurut Ade Ary, mencakup tindakan seperti pemerasan, penganiayaan, pengeroyokan, pembegalan, pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, hingga kepemilikan senjata tajam tanpa izin.
“Ini bukan sekadar razia. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjadikan wilayah hukum Polda Metro Jaya lebih aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga,” lanjutnya.
Ade Ary juga menyampaikan ajakan kepada seluruh masyarakat agar tidak takut melaporkan tindakan premanisme di lingkungan mereka. Keberanian masyarakat menjadi kunci utama dalam mendukung operasi ini berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami harap masyarakat berani bersuara, laporkan setiap tindakan premanisme. Ini demi keamanan bersama,” katanya.
Selain itu, orang tua juga diminta untuk lebih proaktif dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama di malam hari dan dalam penggunaan media sosial.
“Kalau anak sudah larut malam belum pulang, tolong dicari. Jangan sampai anak-anak kita terlibat dalam tindakan negatif yang membahayakan masa depan mereka,” imbau Ade.
Sebagai bagian dari rangkaian Operasi Berantas Jaya, Polda Metro Jaya juga telah menggelar Apel Siaga Anti Premanisme yang bertujuan menguatkan sinergi antarsatuan dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, menyampaikan bahwa apel tersebut menjadi simbol kesiapsiagaan aparat dalam memberantas premanisme secara sistematis dan berkelanjutan.
“Apel siaga ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa kita serius menciptakan iklim investasi yang stabil dan keamanan sosial yang terjaga. Premanisme tidak akan diberi ruang di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” tegas Karyoto.
Ia menambahkan, Operasi Berantas Jaya 2025 akan digelar selama 15 hari, mulai 9 Mei hingga 23 Mei 2025, dengan pendekatan hukum yang komprehensif, terukur, dan berbasis intelijen akurat.
Melalui operasi ini, Polda Metro Jaya berharap masyarakat bisa merasakan langsung dampak positif dari pemberantasan premanisme. Dengan iklim keamanan yang kondusif, tidak hanya warga merasa aman, tapi juga membuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi yang lebih stabil.
Pemberantasan premanisme bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari tanggung jawab besar institusi kepolisian untuk menjaga ketertiban sosial. Masyarakat kini diharapkan tak lagi ragu, karena polisi sudah hadir lebih dekat, tegas, dan siap menindak tegas siapa pun yang mengganggu ketentraman warga.
“Kami hadir untuk melindungi, dan kami ingin warga Jakarta dan sekitarnya bisa tidur lebih nyenyak, tanpa dihantui rasa takut,” tutup Ade Ary.***
Editor : Joko Warihnyo
